Pasca Gempa Sumbar, Gunung Kerinci Diselimuti Asap Tebal

:


Oleh H. A. Azwar, Minggu, 5 Juni 2016 | 20:01 WIB - Redaktur: R. Mustakim - 651


Jakarta, InfoPublik - Pasca gempa 6,5 SR di barat daya Pesisir Selatan, yang dirasakan guncangannya hingga Jambi, Riau dan Singapore pada Kamis (2/6) lalu, aktivitas Gunung Kerinci di Jambi, pada Sabtu (4/6) meningkat dibandingkan sebelumnya.

Kepala Pusat Data, Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho menyatakan, sejak Jumat (3/6) hingga sekarang teramati asap kelabu tinggi asap lebih kurang 400-500 meter dengan tekanan kuat condong ke arah timur dan barat.

Kondisi seismisitas berdasarkan pos pengamatan Gunung Kerinci PVMBG, tremor menerus dengan amplitude 0,5 - 2 mm dominan 1 mm. Amplitudo tersebut tidak terlalu besar jika dibandingkan dengan letusan Gunung Bromo atau Gunung Raung yang mencapai sekitar 30 mm. Artinya letusan yang terjadi tidak terlalu besar dan mengkhawatirkan, kata Sutopo di Jakarta, Sabtu (4/6).

Menurutnya, letusan Gunung Kerinci menyebabkan hujan abu tipis di Desa Sungai Sikai dan Desa Tangkil Kecamatan Gunung Tujuh Kabupaten Kerinci Provinsi Jambi dengan ketebalan sekitar 0,01 - 0,05 mm. Letusan berlangsung puluhan kali dan menerus.

Tidak ada peningkatan status gunung, dimana status gunung tetap Waspada (level II). Status Waspada ini ditetapkan sejak 9 September 2007 hingga sekarang, ujar Sutopo.

Adapun rekomendasi dari PVMBG, dijelaskannya, masyarakat di sekitar Gunung Kerinci dan wisatawan tidak diperbolehkan mendekati kawah yang ada di puncak Gunung Kerinci dalam radius 3 km dari puncak kawah aktif. Masyakat juga dilarang beraktifitas dalam radius bahaya atau kawasan rawan bencana (KRB) III.

Gunung Kerinci adalah gunung tertinggi di Sumatera (3.805 m dpal) maka  sebaiknya jalur penerbangan di sekitar Gunung Kerinci dihindari karena sewaktu-waktu masih dapat terjadi abu dengan ketinggian yang dapat mengganggu jalur terbang, jelas Sutopo.

Sutopo juga mengimbau masyarakat untuk tetap tenang, selain itu belum perlu ada pengungsian karena zona merah yang ditetapkan di dalam radius 3 km, sementara permukiman terdekat berada sekitar 8 km dari puncak kawah.

Masyarakat tetap aman dan dapat melakukan aktivitas sehari-sehari. BPBD Kabupaten Kerinci dan BPBD Provinsi Jambi beserta unsur lain telah menyiapkan rencana kontinjensi menghadapi erupsi Gunung Kerinci jika sewaktu-waktu terjadi peningkatan aktivitas, tukas Sutopo.