:
Oleh Astra Desita, Minggu, 15 Mei 2016 | 09:19 WIB - Redaktur: R. Mustakim - 207
Jakarta, InfoPublik - PSSI mengakui bahwa mereka punya tugas berat menanti usai sanksi dicabut FIFA. Oleh karenanya, PSSI pun mengharapkan dukungan pemerintah ke depannya.
PSSI telah dibekukan oleh pemerintah karena dianggap tidak patuh, salah satunya karena telah meloloskan beberapa klub yang dianggap tidak lolos verifikasi untuk tampil di kasta tertinggi Liga Indonesia.
Namun, seiring berjalan waktu akhirnya SK Pembekuan itu dicabut setelah setahun lebih yang juga berimbas pada keputusan FIFA menarik sanksi mereka.
Direktur Hukum PSSI, Aristo Pangaribuan, berharap ke depannya tak ada lagi perseteruan dengan pemerintah. Maka dari itu, harus ada pembagian tugas yang jelas antara PSSI dengan pemerintah.
"Dengan pencabutan pembekuan PSSI, harus ada pemulihan organisasi. Ini adalah tugas berat bagi PSSI. Kami harapkan tidak ada sekat-sekat PSSI dengan pemerintah karena tujuannya sama kok, membangun sepakbola berprestasi bagaimana timnas berbicara," tutur Aristo kepada wartawan di acara diskusi polemik yang diadakan Radio Sindotrijaya FM dalam topik PSSI Main Bola Lagi, Sabtu (14/5).
Aristo berharap nantinya akan ada sebuah MoU antara PSSI dengan pemerintah. Dengan begitu, pembagian tugas dan peran keduanya jelas dan tahu batasannya masing-masing.
"Kami juga butuh dukungan pemerintah. Tapi komunikasi kemarin destruktif. Federasi punya independensi, pemerintah di mana, PSSI dimana, supaya tidak terjadi tumpang tindih. Kami memang sudah membuat cooperation agreement tapi baru secara informal. Dimana di sana ada penjelasan tugas, pemerintah di mana, PSSI di mana," katanya.
Pada kesempatan yang sama, Kepala Bidang Komunikasi Kemenpora, Gatot S Dewa Broto, menegaskan bahwa pemerintah akan mengawal sepenuhnya perubahan sepakbola Indonesia.
"Presiden telah mengatakan bahwa sepakbola harus direformasi total, artinya harus menyeluruh. Kedua marilah sama-sama mengkritisi dan kawal untuk kemajuan sepakbola, ketiga mumpung hubungan Indonesia dan FIFA baik," kata Gatot.
"Pemerintah bahkan sudah dianggap. Tapi terhadap PSSI, kami minta target bisa disampaikan secara bertahap kepada publik. Publik hanya pengen tahu, lebih baik proaktif dari PSSI, pemerintah juga tidak semata-mata hanya urusan bola," pungkasnya.