:
Oleh G. Suranto, Kamis, 12 Mei 2016 | 22:42 WIB - Redaktur: R. Mustakim - 412
Jakarta, InfoPublik - Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Mohammad Nasir mengatakan, untuk menjaga keselamatan dan keamanan terhadap pemanfaatan tenaga nuklir, maka pengawasan harus tetap dilakukan.
“Sekarang yang sangat penting dalam pengawasan, tidak hanya pada peralatan yang dipasang tetapi juga pada peralatan yang masuk terutama yang tujuannya untuk kriminalitas dan terorisme,” kata Nasir pada acara Konferensi Informasi Pengawasan (Korinwas) 2016 di Jakarta, Kamis (12/5).
Korinwas adalah acara tahunan Badan Pengawas Tenaga Nuklir (Bapeten) sejak tahun 2015 yang menjadi media komunikasi antar instansi yang berkepentingan atau terkait dengan keselamatan dan keamanan nuklir.
Korinvas tahun ini mengankat isu mengenai peran sistem keamanan nuklir nasional dalam menghadapi ancaman kriminal dan terorisme yang ditengarai melibatkan zat radioaktif dan bahan nuklir.
Menurut Menristekdikti, perlu ada peningkatan kerja sama antarnegara menyangkut keamanan nuklir yang ada di perbatasan. Memang sudah ada komitmen bersama seluruh negara dalam pengawasan bahan radioaktif dan nuklir, tapi perlu ada peningkatan. Negara-negara sudah paham betapa pentingnya pengawasan terhadap bahan radioaktif dan nuklir.
Ia juga mengingatkan tentang pentingnya kolaborasi antara pengawas dan pengguna zat radioaktif dan nuklir. “Kami juga meminta rumah sakit yang selama ini menggunakan peralatan yang memanfaatkan zat radioaktif tapi belum ada izinnya harus dengan sukarela melaporkan ke Bapeten,” pintanya.
Sementara itu, Kepala Bapeten Jazi Eko Istiyanto mengatakan, keselamatan dan keamanan pemanfaatan tenaga nuklir merupakan upaya pemerintah untuk mencegah penyalahgunaan zat radioaktif dan nuklir.
“Kami akan terus berupaya untuk mencegah penyalahgunaan zar radioaktif maupun nuklir dengan meningkatkan pengawasan,” ungkapnya.