:
Oleh H. A. Azwar, Kamis, 12 Mei 2016 | 09:51 WIB - Redaktur: R. Mustakim - 648
Jakarta, InfoPublik - Ancaman bencana lahar dingin di sekitar Gunung Sinabung di Kabupaten Karo Provinsi Sumatera Utara makin meningkat seiring dengan bertambahnya material piroklastik produk erupsi Gunung Sinabung sejak Agustus 2010 hingga sekarang.
Diperkirakan ada 50 juta meter kubik material piroklastik di Gunung Sinabung yang siap menjadi lahar dingin saat hujan di puncak gunung, kata Kepala Pusat Data, Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho, Kamis (12/5).
Menurutnya, ancaman ini nyata saat banjir lahar dingin menerjang Desa Kutambaru dan sekitar Kecamatan Tiganderket pada Senin, 9 Mei pukul 15.45 WIB lalu.
Akibat banjir lahar dingin tersebut menyebabkan satu orang meninggal dunia atas nama Atifaf Farihan Warda (6) dan satu bernama Riska (7) masih hilang, serta empat orang luka ringan hingga sedang akibat terbawa arus lahar dingin, ujarnya.
Sementara itu, lanjut Sutopo, Kepala BNPB Willem Rampangilei, dalam kunjungan ke lokasi lahar dingin di Desa Kutambaru pada Rabu, 11 Mei 2016, memerintahkan agar tim SAR gabungan dari Basarnas, TNI, Polri, BPBD, relawan dan masyarakat mencari korban hingga ketemu.
Willem menyatakan, untuk korban meninggal segera diberikan santunan duka cita, sedangkan korban yang masih hilang terus dicari. “Satu orang korban terlalu banyak dan tidak boleh terulang kembali di masa mendatang,” kata Willem.
Willem minta agar melakukan pencarian di lokasi kejadian dengan menelusuri aliran Sungai Lau Barus. Untuk antisipasi ke depan zona merah tidak boleh ada penghuni. Patroli dan penjagaan di pintu-pintu masuk perlu ditingkatkan.
Sosialisasi dan pemasangan papan peringatan perlu ditingkatkan. Normalisasi sungai segera dilakukan agar material lahar yang menyumbat saluran dapat berkurang. BNPB dan PVMBG akan segera memasang sistem peringatan dini lahar dingin di Gunung Sinabung, papar Willem.
Dalam kunjungan Kepala BNPB tersebut disertai juga Bupati Karo, Deputi Penanganan Darurat BNPB, Basarnas, TNI, Polri, SKPD Kabupaten Karo dan lainnya.
