:
Oleh Juliyah, Senin, 9 Mei 2016 | 14:41 WIB - Redaktur: Gusti Andry - 786
Jakarta, InfoPublik - Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) menggelar Jejaring Promosi Keamanan Pangan yang melibatkan anggota Jejaring Keamanan Pangan Terpadu, Fasilitator Keamanan Pangan Sekolah dan masyarakat dan pembukaan Food Festival Usaha Mikro, Kecil dan Menengah/UMKM (Pasar Pangan Aman).
Kegiatan yang digelar di puncak Bulan Keamanan Pangan Nasional ini bertujuan meningkatkan budaya keamanan pangan di kalangan masyarakat, sehingga setiap individu diharapkan dapat secara mandiri memastikan bahwa pangan yang dikonsumsi selalu aman. "Pangan yang aman dan bermutu merupakan salah satu kebutuhan esensial yang berpengaruh besar bagi kesehatan manusia. World Health Organization (WHO) memperkirakan lebih dari 200 jenis penyakit dapat timbul akibat mengonsumsi pangan yang tidak sehat," seperti disampaikan Biro Hukum dan Hubungan Masyarakat BPOM dalam keterangan persnya, Senin (9/5).
Kegiatan Bulan Keamanan Pangan Nasional, dengan tema Pangan Aman Investasi Masa Depan ini, berlangsung sejak April hingga Mei 2016, sebagai rangkaian Hari Kesehatan Sedunia 2016. Selain itu, juga diumumkan pemenang Lomba Penulisan Power Branding BPOM 2016 yang mengangkat topik Mengawal BPOM di Era MEA.
Rangkaian acara di Bulan Keamanan Pangan Nasional diawali dengan penandatanganan perjanjian kerja sama antara Badan POM dengan Institut Pertanian Bogor (IPB) sebagai bentuk komitmen dalam pengembangan joint-center berupa Pusat Kajian Kebijakan Keamanan Pangan (PK3P). Tujuan dikembangkannya joint-center tersebut adalah meningkatkan kesehatan masyarakat serta daya saing produk pangan Indonesia.
workshop, kuliah umum, pelatihan, dan bimbingan teknis dalam rangka meningkatkan kesadaran masyarakat dan pelaku usaha untuk menerapkan cara produksi/pengolahan pangan yang baik meliputi Kuliah Umum oleh Prof. Jorgen Schlundt (Global Network and Multidisciplines Approach to Strengthen National Food Safety), Pelatihan Surveilans Keamanan Pangan, Pelatihan Deteksi Molekuler Mikroba Patogen pada Pangan, Pelatihan Kemasan Pangan, Pelatihan agent of change keamanan pangan bagi siswa SMP dan SMA, Pelatihan Implementasi GMP/HACCP untuk UMKM Pangan, On The Job Training di industri Air Minum dalam Kemasan (AMDK).
Selain itu, kegiatan Intensifikasi Komunikasi Penerapan Standar Pangan di Kupang, Gorontalo, Mataram dan Kepulauan Riau, sosialisasi logo halal kepada perusahaan pangan, Badan POM Goes to Pesantren di Padang, Pertemuan Scientific Opinion: Kajian Gula, Garam, dan Lemak (GGL), serta kegiatan Integrasi Keamanan Pangan (di Malang dan Sorong turut menyemarakkan acara Bulan Keamanan Pangan 2016.
"Bulan Keamanan Pangan ini, diharapkan dapat menjadi sarana komunikasi, informasi, dan edukasi (KIE) yang efektif bagi pelaku usaha pangan dan masyarakat agar pemahaman keamanan pangan lebih mendalam. Sehingga praktik keamanan pangan yang baik dapat konsisten diterapkan mulai dari tingkat individu hingga industri untuk menjamin tersedianya pangan yang aman, bermutu dan bergizi di Indonesia," katanya.