Kejujuran Hadapi Ujian Nasional Bentuk Karakter Siswa

:


Oleh G. Suranto, Senin, 9 Mei 2016 | 12:49 WIB - Redaktur: Gusti Andry - 724


Jakarta, InfoPublik - Nilai Ujian Nasional (UN) bukan satu-satunya tolok ukur kelulusan siswa, karena kejujuran  dalam mengikuti UN adalah faktor yang lebih menentukan dalam proses pembentukan karakter  bagi siswa.

“UN itu proses yang harus mereka lalui, tapi yang paling penting adalah karakter dan kejujuran. Karakter pribadi yang teruji akan membawa anda pada kesuksesan,” kata Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama, saat meninjau pelaksanaan UN di MTs Negeri 3 Pondok Pinang, Senin (9/5).

Gubernur DKI meninjau dua sekolah, yakni  SMPN 41 Ragunan dan MTs Negeri 3 Pondok Pinang, Jakarta Selatan.
Menurutnya, hal paling penting dalam UN adalah usaha dan kejujuran. “Saya kira anak-anak siap, mereka tidak stres. Beda dengan UN dulu," katanya.

Pemerintah, apalagi sebagai orangtua, katanya, pasti targetnya lulus semua. “Itu harapan kita. Tapi, kami pun akan tegaskan kalau sampai ada yang berantem, kami memilih tidak untuk meluluskan. Itu keputusan dewan guru,” jelasnya.

Ia menambahkan siapapun yang berantem di sekolah negeri atau tawuran apapun pasti akan dikeluarkan dari sekolah. Kalau dia kelas tiga, bukan dikeluarkan lagi, tapi langsung tidak lulus dan dikeluarkan. Kemudian tahun depan dia harus ujian di tempat sekolah swasta.

Kalau di sekolah swasta dia masih berantem, juga dikeluarkan dari sekolah Jakarta, dan Dinas Pendidikan DKI Jakarta tidak akan memberikan rekomendasi apapun. “Ini untuk meredam kasus berantem,” ujarnya.