:
Oleh Juliyah, Jumat, 6 Mei 2016 | 15:19 WIB - Redaktur: Gusti Andry - 211
Jakarta, InfoPublik - Penyakit jantung koroner dan stroke di Asia, lebih sering menyerang orang berusia lebih muda daripada di negara-negara belahan Barat dan hampir separuh dari mereka yang meninggal diakibatkan penyakit kronis, termasuk penyakit jantung.
"Pemeriksaan laboratorium secara rutin dan segera disarankan untuk penyakit kardiovaskuler seperti jantung dan stroke dapat dicegah segera dengan cara konsultasi dokter," kata dr Ismi Purnawarman, dalam roadshow seminar "Berdenyut Sampai Lanjut Laboratorium Klinik Prodia seperti yang disampaikan dalam rilis pers di Jakarta, Kamis (5/5).
Selain itu, dianjurkan untuk melakukan diet dan pengobatan secara rutin, hidup teratur, berolahraga secara teratur dan melakukan pemeriksaan laboratorium secara rutin.
Ia menjelaskan, faktor risiko penyakit kardiovaskular ada yang bisa dimodifikasi dan ada yang tidak bisa dimodifikasi. Faktor risiko yang tidak bisa dimodifikasi adalah usia, jenis kelamin, riwayat keluarga dan ras. Faktor risiko yang bisa dimodifikasi adalah dislipidemia (gangguan lemak dalam darah), diabetes, hipertensi, obesitas dan kebiasaan merokok. Penyakit Jantung Koroner (PJK) dan stroke adalah penyakit yang banyak menyerang penduduk Indonesia.
Kondisi ini terjadi akibat penyempitan/penyumbatan di dinding pembuluh darah koroner yang mencegah darah mengalir ke jantung atau otak. Penyebab penyakit ini adalah adanya endapan lemak dan kolesterol pada dinding pembuluh darah yang menyuplai hati atau otak. PJK seringkali disebut sebagai “silent killer".
"Mencegah terjadinya penyakit kardiovaskular, dapat dilakukan deteksi dini dengan melakukan pemeriksaan laboratorium” ujarnya.
Laboratorium Klinik Prodia menyebutkan, Pasien berisiko rendah mengalami kejadian kardiovaskular, disarankan melakukan check up secara rutin setiap 6 bulan, pasien berisiko menengah disarankan pemantauan kesehatan selama 3 bulan (Pemeriksaan Lab, Imaging, diet dan olahraga secara teratur sesuai konsultasi dari dokter), dan pasien berisiko tinggi segera melakukan konsultasi dengan dokter spesialis jantung yang direkomendasikan.
WHO menyebutkan penyakit kardiovaskular merupakan penyakit mematikan nomor satu di dunia, terdapat berbagai penyakit kardiovaskuler yang paling umum yaitu jantung koroner dan stroke. Angka kematian akibat penyakit kardiovaskular diperkirakan meningkat menjadi 17,5 juta hingga 20 juta per tahun pada 2015 dan akan terus meningkat hingga 30 juta pertahun di 2030.