:
Oleh Astra Desita, Sabtu, 5 Maret 2016 | 01:07 WIB - Redaktur: R. Mustakim - 536
Jakarta, InfoPublik - Lulusan 200 Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) rujukan di Tanah Air akan mendapatkan sertifikat profesi secara gratis, di mana dananya diambil dari Bantuan Operasional Sekolah (BOS) yang setiap tahun per siswa mendapatkan sebesar Rp1,4juta.
"Mulai tahun ini, lulusan SMK rujukan akan mendapat sertifikat profesi. Saat ini baru ada 200 sekolah. Dengan sertifikat profesi ini diakui kompetensinya," tutur Direktur Pembinaan SMK Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Mustaghfirin Amin di gedung Kemendikbud Jakarta, Kamis (3/3).
Dengan demikian kata Mustaghfirin, lulusan SMK tidak hanya mendapatkan ijazah ketika lulus tetapi juga sertifikat profesi. Sertifikat itu dikeluarkan oleh Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP).
"Sertifikat profesi itu menggunakan lambang Garuda yang diakui oleh negara-negara di yang termasuk dalam ASEAN," tegasnya.
Mustaghfirin mengatakan BSNP yang menilai dan menverifikasi SMK itu, misalnya SMK itu buka jurusan otomotif, BSNP yang menilai apakah itu sudah memenuhi persyaratan atau tidak.
"Dengan demikian tidak ada lagi satuan pendidikan yang sembarangan dalam menyelenggarakan pendidikan," tuturnya.
Mustaghfirin menargetkan sebanyak 1.650 SMK akan menjadi sekolah rujukan. Sekolah-sekolah rujukan itu nantinya akan menjadi tempat uji kompetensi bagi SMK-SMK lainnya. Saat ini, ada sekitar 12.000 SMK di Tanah Air dan setiap sekolah SMK rujukan minimal mempunyai 5 asesor.
"Jadi ke depan, tenaga kerja kita dinilai dari kompetensi yang dimilikinya. Misalnya lulusan sama-sama kelistrikan, kalau yang satu kompetensinya lebih baik maka akan berkorelasi dengan upah yang diterima. Kompetensi tenaga kerja itu bisa diakui melalui sertifikasi profesi," jelasnya.
"Ke depan pihaknya juga meminta para profesional yang bekerja di industri untuk turut menyumbangkan pengetahuannya ke siswa SMK. Dengan demikian diharapkan kompetensi lulusan SMK semakin meningkat dari tahun ke tahun," katanya.
Mustagfhfirin menambahkan untuk tahun 2016 ini juga Kemendikbud akan membangun 341 Unit Sekolah Baru (USB) diseluruh Indonesia. "Ditargetkan 2020 setiap kecamatan akan ada satu SMK, sedangkan Rasio SMK : SMA hingga saat ini sudah mencapai 51 : 49 persen," pungkasnya.