:
Oleh Astra Desita, Sabtu, 5 Maret 2016 | 00:59 WIB - Redaktur: R. Mustakim - 290
Jakarta, InfoPublik - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Anies Baswedan mengaku punya keinginan agar dunia perfilman bisa mengembangkan kebudayaan dan memberikan pencerahan kepada masyarakat.
“Kita berharap, dunia perfilman Indonesia nantinya tidak sekadar menghibur, tetapi juga bisa memberikan pencerahan kepada masyarakat," tutur Menteri Anies dalam dialog perfilman Indonesia "Investasi Perfilman" yang digelar Pusat Pengembangan Perfilman Sekretariat Jenderal Kemendikbud di Gedung Kemendikbud, Jakarta, Kamis (3/3).

Menurut Anies, Pusat Pengembangan Perfilman Kemendikbud sedang menyiapkan tujuh peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan yang mengatur tentang dunia perfilman Indonesia. Sebagai regulator, Kemendikbud berharap bisa menciptakan ekosistem perfilman Indonesia yang lebih sehat.

Dengan adanya revisi Daftar Negatif Investasi (DNI) yang berkaitan dengan industri perfilman, menurutnya perfilman Indonesia diharapkan bukan hanya menjadi pelaku domestik tetapi juga internasional.
Sementara Anggota Komisi X DPR, Anang Hermansyah mengatakan, saat ini 85 persen masyarakat Indonesia telah mengonsumsi musik Indonesia. Hal serupa juga diusahakan bisa terwujud dalam dunia perfilman.
"Sejak 1990an, investasi asing di bidang musik mulai dibuka di Indonesia, tetapi masyarakat kita sebagian besar masih tetap mengonsumsi musik lokal. Sekarang, industri film kita dihadapkan pada dua tantangan besar, yaitu pasar bebas ASEAN serta pelepasan DNI. Inilah saatnya kita membangkitkan industri perfilman. Mari kita mencontoh keberhasilan industri musik memberantas pembajakan yang kini bisa turun 80 persen," kata Anang.