:
Oleh H. A. Azwar, Kamis, 3 Maret 2016 | 07:40 WIB - Redaktur: R. Mustakim - 549
Jakarta, InfoPublik - Posko Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) telah menerima informasi dari BMKG bahwa peringatan dini tsunami yang disebabkan oleh gempa dengan kekuatan 7.8 SR, pada Rabu, 2 Maret 2016 pukul 19:49:47 WIB, dinyatakan telah berakhir.
BNPB menerima pencabutan peringatan tsunami pada Rabu 2 Maret 2016 pukul 22.34 WIB. Dengan demikian, masyarakat dapat kembali ke rumah masing-masing dengan tenang. Tidak perlu takut dan kondisi aman, kata Kepala Pusat Data, Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho di Jakarta, Rabu (2/3) malam.
Menurut Sutopo, akibat adanya gempa yang terjadi pada pukul 19.49 WIB yang berpusat di perairan sejauh 682 kilometer sebelah barat daya Kepulauan Mentawai, dengan kedalaman 10 kilometer tersebut terdeteksi adanya dua tsunami kecil.
“Tsunami terdeteksi di Pulau Cocos setinggi 10 cm pada pukul 21.15 WIB dan di Padang setinggi 5 cm pada pukul 21.40 WIB,” ujarnya.
Ia menambahkan, Posko BNPB telah dapat berkomunikasi dengan BPBD Mentawai dengan radio komunikasi. Dilaporkan bahwa kondisi masyarakat aman. Masyarakat telah berada di tempat-tempat yang aman.
Masyarakat di Sikakap, Pagai Selatan, Sipora, Siberut dan Kepulauan Mentawai lain dalam kondisi aman dan mengungsi di tempat yang tinggi, imbuh Sutopo.
Sementara itu, Sutopo mengatakan, di daerah-daerah di pulau dan sepanjang pantai barat Sumatera seperti Nias Selatan, Nias, Simeuleu, Aceh Singkil, Aceh Barat, Muko-Muko, daerah di sepanjang Sumatera Utara, Sumatera Barat, Bengkulu dan Lampung dilaporkan aman.
Tidak ada korban jiwa, kerusakan bangunan dan tsunami tidak terlihat di pantai. BMKG Sumbar telah mencabut peringatan tsunami untuk 15 daerah sejak pukul 21.30 WIB, kata Sutopo.
Sutopo memberi apresiasi kepada masyarakat di Kota Padang dan sebagian di pesisir barat Sumatera yang telah merespon peringatan tsunami dengan evakuasi di shelter tsunami.
Sebelumnya BNPB membangun beberapa shelter dan telah digunakan masyarakat evakuasi. Selain itu juga memanfaatkan atap masjid, gedung bertingkat, sekolah dan lainnya. Namun, di beberapa tempat, disebutnya masih juga terjadi kepanikan, kemacetan lalu lintas karena banyak masyarakat yang membawa kendaraan bermotor.
Dengan dicabutnya peringatan tsunami maka masyarakat diminta kembali ke rumah dengan tertib. Tidak perlu takut. Yang penting selalu waspada dan mengikuti arahan aparat, tukas Sutopo.