:
Oleh Astra Desita, Rabu, 2 Maret 2016 | 17:07 WIB - Redaktur: R. Mustakim - 348
Jakarta, InfoPublik - Usai diskusi Indonesia Lawyers Club (ILC) terkait PSSI dan sepakbola Indonesia, Selasa (1/3) malam, terjadi keributan dan dugaan upaya pemukulan terhadap narasumber acara.
Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi pun menyayangkan kejadian tersebut dan meminta aparat kepolisian untuk mengambil tindakan.
Partoba Pangaribuan, narasumber acara itu yang juga salah satu pendiri Forum Diskusi Suporter Indonesia (FDSI), dilaporkan menjadi target dari dugaan penyerangan sekelompok suporter usai acara ILC di TVOne.
Dalam acara diskusi bertajuk "PSSI, Antara Hidup dan Mati" tersebut, pada satu kesempatan Partoba sempat menyatakan bahwa pemerintah harus membentuk federasi sepakbola yang baru sebagai jawaban dari kisruh saat ini.
"Kami mengutuk keras tindakan pengeroyokan oknum suporter. Hal ini adalah tindak kriminal dan bentuk pembungkaman sikap kritis serta kebebasan berpendapat," sebut Ketua Umum FDSI Helmi Atmaja dalam rilis persnya, di Jakarta, Rabu (2/3).
FDSI kini berencana melaporkan hal tersebut ke Komisi Untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (KontraS), selain juga mendesak Kepolisian untuk mengusut tuntas kejadian tersebut.
"Oknum suporter tersebut telah menghianati sikap respek dan fairplay. Ini justru mendegradasi nilai-nilai sportivitas dalam sepakbola Indonesia," lanjut FDSI dalam keterangannya.
Dalam insiden tersebut, istri dari juru bicara Kemenpora Gatot S Dewa Broto juga dilaporkan menjadi korban. Ia terkena pukulan di bagian lengan.
"Yang dikejar itu awalnya Pak Partoba, istri saya pas di dekatnya. Memang saya tidak diganggu, tapi saya kecewa karena istri saya kena. Saya sangat kecewa," ucap Gatot.
Ia juga membantah rumor bahwa Partoba yang memancing keributan dengan mencekik salah satu suporter. "Tidak ada kejadian Partoba mencekik. Saya saksi mata. Untung crew TVOne langsung mengamankan, kami harus ke dalam lagi," tegasnya.
Menpora Imam Nahrawi mengecam adanya keributan dan adanya dugaan upaya pemukulan tersebut. Ia pun meminta polisi bertindak cepat menyelidiki peristiwa itu dan jika terbukti maka pelakunya harus segera ditangkap.
"Keributan, apalagi diduga kuat ada upaya pengoroyokan, usai acara diskusi ILC merupakan cara-cara premanisme yang memalukan," ujar Menpora dalam rilis persnya.
"Saya mendukung penuh jika peristiwa ini dilaporkan ke polisi dan meminta kepolisian segera menyelidikinya. Apalagi ada istri pejabat Kemenpora yang mewakili pemerintah di acara tersebut yang ikut menjadi korban, ini tentu saja tidak bisa ditolerir," pungkasnya.