:
Oleh Yudi Rahmat, Rabu, 2 Maret 2016 | 09:51 WIB - Redaktur: R. Mustakim - 298
Jakarta, InfoPublik - Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa mengatakan, rapat koordinasi nasional beras sejahtera (rastra) dilakukan setiap awal dan tengah tahun untuk mengkomunikasikan Keputusan Dirut Perum Bulog.
“Keputusan Dirut Perum Bulog untuk melakukan pengepakan kembali atau repacking dari karung beras 50 kg menjadi 15 kg di gudang Bulog dan itu telah dilakukan di Balikpapan,” ujar Mensos Khofifah di Jakarta, Rabu (2/3).
Dengan repacking tersebut, kata Mensos, pengelola Bulog bisa melihat beras layak konsumsi, berjamur, kecoklat-coklatan, berbaru ataupun berbatu.
“Beras berjamur, kecoklatan, berbau dan berbatu pernah jadi temuan teman-teman media. Saya ucapkan terima kasih, sehingga bisa berbenah,” tandasnya.
Hasil kunjungan ke berbagai daerah, seperti Medan, Pekanbaru, Balikpapan, dan Ternate sudah ada peningkatan kualitas beras. Artinya, beras medium sesuai dengan standar yang ditetapkan pemerintah.
“Kunjungan ke berbagai tempat sudah ada peningkatan kualitas beras dengan standar yang ditetapkan pemerintah, yaitu medium,” katanya.
Setelah kualitas beras medium, langkah selanjutnya upaya pengawalan dari titik distribusi ke titik bagi, untuk menjaga kuliatas beras tetap medium hingga sampai ke Rumah Tangga Sasaran Penerima Manfaat (RTSPM).
“Pemerintah daerah bisa mengawal dari titik distribusi hingga ke titik bagi, kemudian dilanjutkan hingga ke RTSPM,” tandasnya.
Ke depan, praktik bagi roto (bagi rata) di berbagai daerah harus dikoordinasikan dan terkomunikasikan dengan Pemda. Sekaligus, mengawal kualitas beras agar saat diterima tetap dengan kondisi medium dan 15 kg.
“Jika dikurangi kualitasnya bisa dipastikan peningkatan kesejahteraan tidak tercapai dan itu mesti dikomunikasi dan terkonfirmasi pada Kemensos, Bulog, Tim Koordinasi Rastra, hingga RT/RW tempat penerima,” ujarnya.