:
Oleh Astra Desita, Selasa, 23 Februari 2016 | 21:00 WIB - Redaktur: R. Mustakim - 319
Depok, InfoPublik - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Anies Baswedan mengajak para pemangku kepentingan di jajaran pendidikan dan kebudayaan untuk meningkatkan pelibatan publik pada level kolaborasi.
Hal ini dilakukan untuk meningkatkan dampak dan manfaat pendidikan dan kebudayaan bagi masyarakat luas.
Hadir di forum ini tak lebih dari sosialisasi, dan hadir pola kerja sama. Tapi hadir, untuk level kolaborasi sehingga dahsyat manfaatnya, tutur Mendikbud Anies Baswedan saat penutupan Rembuk Nasional Pendidikan dan Kebudayaan di Pusdiklat Sawangan, Depok, Jawa Barat, Selasa (23/2).
Menurut Menteri Anies, fase pelibatan publik mencakup sosialisasi, konsultasi, kerja sama dan kolaborasi. Sosialisasi kata dia lebih kepada membangun kesadaran dan pemahaman.
"Tahun lalu, Rembuknas sebagai sarana sosialisasi. Tidak diberi kesempatan untuk menyampaikan unek-unek terkait pendidikan dan kebudayaan. Kita ke depan ingin terarah bisa sampai pada level kolaborasi dan masing-masing ada plus minusnya. Pada langsung kolaborasi pemerintah dan pemangku kepentingan bisa mengambil keputusan," katanya.
Mendikbud mengatakan untuk tidak mempersempit cakupan publik kepada lembaga swadaya masyarakat. "Publik itu adalah orang tua, sekolah, masyarakat, bebaskan dari stigma publik adalah LSM. Publik lebih mewakili aspirasi dan common sense bebaskan kesan bahwa pelibatan publik adalah NGO. jadi sapa saja bisa dilibatkan," tegas Anies.
Terkait wacana peraturan tertulis untuk mengatur pelaksanaan pelibatan publik di lingkup pemerintahan, Mendikbud Anies mengatakan untuk lebih mengubah mindset karena peraturan dapat diatur kemudian.
Mendikbud menjelaskan, ada agenda kebijakan yang akan diselenggarakan berbeda, misalnya ke depan pelibatan publik lebih dini. Seperti jika ada pertemuan hampir selalu tinggal di hotel atau kota besar karena kalau tinggal di kota kecil, maka tidak akan bisa menampung peserta yang jumlahnya sangat besar.
Ke depan Mendikbud berharap bagaimana caranya jika mengadakan acara tidak di hotel tapi di saudara sebangsa, bisa menginap di tempat guru. "Sehinga ada ikatan bangsa terbangun. Jadi pelibatan publik meningkat," pungkasnya.