:
Oleh Juliyah, Selasa, 16 Februari 2016 | 14:46 WIB - Redaktur: Gusti Andry - 319
Jakarta, InfoPublik - Kementerian Kesehatan menyampaikan tanda dan gejala awal kanker pada anak, antara lain pucat, memar/pendarahan dan nyeri tulang, serta adanya benjolan atau pembengkakan yang tidak nyeri.
Selain itu, anak tidak mengalami demam atau adanya tanda-tanda infeksi lain. Terjadi penurunan berat badan atau demam tanpa sebab yang jelas, batuk yang menetap atau sesak napas dan berkeringat di malam hari.
Perubahan-perubahan yang terjadi pada mata seperti terlihatnya manik putih, juling, hilangnya penglihatan dan memar/bengkak di sekitar mata. Perut yang membuncit, Sakit kepala yang menetap atau berat. Kemudian muntah, yang biasanya terjadi pada pagi hari atau dapat memburuk dari hari ke hari. Nyeri pada tangan, kaki atau tulang, sehingga mengalami pembengkakan tanpa riwayat trauma atau infeksi.
Upaya Kemenkes Dalam Pengendalian Kanker pada Anak, diantaranya Program pengendalian kanker anak mulai dikembangkan dengan penyusunan buku pedoman penemuan dini kanker pada anak yang disusun bersama-sama dengan profesi kanker pada anak dan telah disosialisasikan di beberapa provinsi dengan memprioritaskan pada enam jenis kanker pada anak, yang meliputi: leukemia, retinoblastoma, neuroblastoma, limfoma, osteosarkoma, dan karsinoma nasofaring.
Penentuan prioritas ini berdasarkan atas dua kriteria, yaitu tingginya angka penyakit (prevalensi) dan kemudahan pengenalan gejala dan tanda serta diagnosis.
Pada tahun berikutnya akan terus dikembangkan sehingga penemuan dini kanker pada anak bisa dilaksanakan di puskemas, dengan meningkatkan pengetahuan bagi masyarakat dan kemampuan petugas kesehatan di Puskesmas dalam mengenali tanda dan gejala kanker pada anak, penemuan kanker yang lebih dini dapat meningkatkan angka keberhasilan pengobatan yang lebih efektif dan pembiayaan yang lebih murah melalui BPJS dan Kartu Indonesia Sehat.
Kemenkes juga mengimbau masyarakat untuk menerapkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PBHS) untuk mengurangi risiko atau kemungkinan terserang kanker. Perilaku yang perlu diterapkan antara lain melakukan aktivitas fisik secara benar, teratur dan terukur; makan makanan bergizi dengan pola seimbang, cukup buah dan sayur; serta mengelola stres dengan tepat dan benar.