:
Oleh Eko Budiono, Senin, 15 Februari 2016 | 12:12 WIB - Redaktur: Gusti Andry - 588
Jakarta,InfoPublik - Para istri dari tujuh gubernur dan wakil gubernur hasil Pilkada Serentak 2015, yang telah dilantik Presiden Joko Widodo, harus mengembangkan peran aktifnya dalam Pembinaan Kesejahteraan Keluarga (PKK).
Demikian disampaikan Ketua Umum Tim Penggerak Pembinaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Pusat Erni Gunatarti Tjahjo Kumolo, Senin (15/2). “PKK akan kuat dan efektif apabila didukung oleh seluruh komponen masyarakat serta didukung oleh mitra kerja pemerintah baik swasta, dunia usaha dan lembaga kemsyarakatan,” paparnya, di kantor Kemdagri, Senin (15/2).
Dia mengatakan di balik kesuksesan seorang pria pasti ada peran wanita. Filosofi tersebut ternyata menjadi pedoman bagi Ketua Umum PKK. Organisasi yang ini pernah mencapai kejayaan di era orde baru ini, mulai mendapat perhatian dari pemerintah.
Selama ini, memang peran PKK masih belum maksimal dalam mendukung program-program pemerintah baik pusat maupun daerah. Bahkan tidak sedikit publik yang masih memandang remeh kontribusi PKK di tanah air.
Erni menuturkan keberhasilan pelaksanaan program kesejahteraan keluarga sangat ditentukan oleh keterpaduan gerakan keswadayaan dan partisipasi masyarakat. Terlebih lagi dengan adanya bimbingan dan fasilitas teknis dari berbagai lembaga terkait dalam dewan penyantun tim penggerak PKK. “Tim Penggerak PKK dapat berperan sebagai unsur terdepan yang akan menggalang peran serta masyarakat,” katanya.
Erni berharap tim penggerak PKK beserta kader-kadernya di daerah masing-masing dapat menjadi perekat antara masyarakat dengan dan pemerintah. Tidak ketinggalan dia mengimbau seluruh jajaran tim Penggerak PKK wajib mengetahui program-program pemerintah.
Sebelumnya tujuh pasangan gubernur dan wakil gubernur telah dilantik oleh Presiden Joko Widodo pekan lalu di Istana Negara. Tujuh kepala daerah tersebut adalah Sahbirin Noor-Rusdi Resnawan (Kalimantan Selatan), Zumi Zola-Fachrori Umar (Jambi), Irwan Prayitno-Nasrul Abit (Sumatera Barat), Olly Dondokambey-Steven Octavianus (Sulawesi Utara), Muhammad Sani-Nurdin Basirun (Kepulauan Riau), Irianto Basire-Udin Hianggio (Kalimantan Utara), serta Ridwan Mukti-Rohidin Mersyah (Bengkulu).