Delapan Kepala Daerah Terima Anugerah Kebudayaan PWI Pusat

:


Oleh Juliyah, Selasa, 9 Februari 2016 | 19:01 WIB - Redaktur: Gusti Andry - 227


Jakarta, InfoPublik - Dalam puncak peringatan Hari Pers Nasional 2016 yang dilaksanakan di Lombok, Provinsi NTB, delapan Walikota/Bupati menerima Anugerah Kebudayaan PWI Pusat.

Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Puan Maharani didaulat menyerahkan Anugerah Kebudayaan PWI Pusat tersebut. "Bupati/Walikota ini berjasa dalam membangun daerah masing-masing melalui pendekatan kebudayaan. Anugerah diberikan guna memberikan apresiasi kepada tokoh-tokoh daerah yang pro kebudayaan," katanya dalam keterangan Kemenko PMK di Jakarta, Selasa (9/2).

Aspek penilaian meliputi Konsep personal bupati/walikota tentang kebudayaan, Pencapaian kinerja berbasis kreativitas dan  budaya lokal, sumbangsih kepada Indonesia dan kebudayaan nasional.

Adapun ke 8 Walikota/Bupati yang menerima penghargaan diantaranya, Kedelapan bupati/walikota tersebut adalah Abdullah Azwa Anas, Bupati Banyuwangi (Jawa Timur), menerima Anugerah Kebudayaan berbasis revitalisasi tradisi lokal dan mobilisasi kesadaran masyarakat lewat berbagai festival. Ali Yusuf, Walikota Sawahlunto (Sumatera Barat) menerima Anugerah kebudayaan berbasis warisan cagar budaya, tenun, dan pariwisata. Dedi Mulyadi, Bupati Purwakarta (Jawa Barat), menerima Anugerah Kebudayaan berbasis revitalisasi tradisi Sunda, dengan keteladan partisipatoris. Enthus Susmono, Bupati Tegal (Jawa Tengah) menerima Anugerah Kebudayaan berbasis religiusitas dan pewayangan sebagai medium komunikasi pembangunan.

Selanjutnya, Hugua, Bupati Wakatobi (Sulawesi Tenggara) menerima Anugerah Kebudayaan berbasis kearifan maritim, tradisi dan jaringan global. Jimmy F Eman, Walikota Manado (Sulawesi Utara) menerima Anugerah Kebudayaan berbasis keindahan alam, tradisi yang diaktualkan dan festival internasional. Mochamad Ridwan Kamil, Walikota Bandung (Jawa Barat) menerima Anugerah Kebudayaan berbasis modernitas dan aktualisasi tradisi dengan dukungan teknologi dan media sosial yang mengglobal. 

Terakhir adalah Wilhelmus Foni, Penjabat Bupati Belu (NTT) menerima Anugerah Kebudayaan berbasis penegasan jati diri Indonesia di wilayah perbatasan Timor Leste dan Australia.

"Semoga Anugerah Kebudayaan PWI Pusat mampu memicu semangat pimpinan daerah se-Indonesia untuk terus membangun dengan tetap mempertimbangkan kearifan lokal dan budaya asli  daerah masing-masing, sehingga eksistensi budaya Indonesia tak lekang ditengah gencarnya globalisasi,'' ungkap Menko PMK Puan Maharani.