:
Oleh H. A. Azwar, Minggu, 10 Januari 2016 | 21:40 WIB - Redaktur: R. Mustakim - 564
Jakarta, InfoPublik - Menteri Agama Lukman Hakim Syaifuddin mengapresiasi Klinik Hemodialisis Muslimat NU Cipta Husada 1 yang telah memperoleh ISO 9001:2008 dan juga mendapat rekor dari MURI.
Menurut Lukman, ini menunjukan kualitas mutu layanan yang semakin meningkat dan telah memenuhi standar baku bertaraf internasional.
“Mutu merupakan kunci eksitensi yang menunjukan kualitas pelayanan,” ujar Lukman saat memberikan sambutan pada acara penyerahan sertifikat ISO 9001:2008 sekaligus pemecahan rekor MURI kepada Klinik Hemodialisis Muslimat NU Cipta Husadah 1 di Jakarta, Minggu (10/1).
Diktakannya, Klinik Hemodialisis Muslimat NU Cipta Husada 1 yang dikelola oleh Yayasan Kesejahterahaan Muslimat NU (YKMNU) telah mampu menjaga warisan pendahulu, bahkan mampu mengembangkan serta meningkatkan sesuai konteks kebutuhan masyarakat saat ini.
Bentuk syukur kita adalah bagaimana kita tidak hanya mampu menjaga dan memilihara saja, namun juga mampu mengembangkan atau meningkatkan yang ada ke arah yang jauh lebih baik, kata Lukman.
Ia bangga, Muslimat NU melalui YKMNU mampu mengelola peninggalan KH Saifuddin Zuhri dengan baik dan bermanfaat bagi umat dalam bidang kesehatan. Sebagai keluarga, ia pun sangat bersyukur bahwa peninggalan ayahandanya dapat bermanfaat bagi bangsa Indonesia.
“Ini merupakan penghormatan yang luar biasa,” tuturnya.
Klinik Hemodialisis merupakan pemberian ayahanda Menteri Lukman, Prof KH Saifuddin Zuhri pada tanggal 19 November 1965. Pemberian itu merupakan wujud pengabdian mantan Menteri Agama ini kepada masyarakat Indonesia sekaligus dalam rangka memperingati 40 tahun Hari Lahir Nahdatul Ulama saat itu.
Lukman pun bercerita, Muslimat di matanya bukan organisasi baru. Sebab, ia sudah mengenal Muslimat melalui ibundanya yang seorang aktifis Muslimat NU. Bahkan, sejak masih dalam rahim, ia sudah mengikuti segala aktifitas ibundanya. “Saya sudah kaya akan hal-hal tentang Muslimat,” terangnya.
Dijelaskannya, Muslimat NU merupakan organisasi perempuan terbesar serta memiliki akar keanggotan di mana-mana. Muslimat NU juga mempunyai program nyata di tengah-tengah masyarakat, seperti program pendidikan, program kesehatan dan lainnya.
Sementara itu, Ketua YKMNU Farida Salahudin menjelaskan klinik ini sebelumnya merupakan klinik bersalin. Banyak sekali perempuan yang melahirkan di klinik yang tanahnya merupakan wakaf dari KH Syaifuddin Zuhri.
Namun, seiring suksesnya program KB, jumlah pasien semakin menurun hingga diputuskan untuk mengubah fungsi klinik menjadi klinik hemodialisis Muslimat NU Cipta Husada. “Kita menyediakan gedung dan tanahnya sedangkan mereka menyediakan alat-alatnya,” jelas Farida.
Hadir dalam kesempatan ini, Trisna Willy, Pengasuh Ponpes Tebu Ireng KH Solahudin Wahid, Ketua Yayasan Kesejahterahaan Muslimat NU (YKMNU) Farida Salahuddin, serta dr Umar Wahid.