Menristekdikti: Pemerintah Selayaknya Jaga Investasi Infrastruktur Iptek Peternakan

:


Oleh Astra Desita, Kamis, 7 Januari 2016 | 15:00 WIB - Redaktur: Gusti Andry - 315


Bogor, InfoPublik - Menristekdikti Muhammad Nasir menyatakan pemerintah sebagai elemen utama dalam sektor infrastruktur selayaknya menjaga kesinambungan investasi pembangunan infrastruktur iptek peternakan dan memprioritaskannya dalam rencana pembangunan nasional.

"Saat ini, pembangunan peternakan diarahkan untuk mencapai terwujudnya masyarakat yang sehat dan produktif serta kreatif melalui peternakan tangguh berbasis sumber daya lokal," tutur Nasir di Bogor, Kamis (7/1).

Nasir mengatakan hal tersebut saat kunjungan kerja ke PT Karya Anugerah Rumpin (KAR) dalam rangka meninjau wujud keberhasilan hasil kerja sama LIPI dan PT KAR dalam implementasi hasil riset IB Sexing dan Embrio Transfer, khususnya perbaikan genetik sapi lokal, pembibitan, pembiakan, dan pembesaran sapi unggul.

Nasir menyatakan, peternakan nasional diharapkan dapat menyediakan pangan yang berkualitas karena ketahanan pangan mempunyai peran strategis dalam pembangunan nasional. "Ketahanan pangan merupakan salah satu pilar utama dalam menopang ketahanan ekonomi dan ketahanan nasional yang berkelanjutan," katanya.

Pada kesempatan itu, Menristekdikti secara pribadi mengapresiasi apa yang telah dilakukan Pusat Penelitian Bioteknologi LIPI dan PT KAR. "Saya cukup memahami bahwa apa yang kita saksikan hari ini merupakan suatu proses yang cukup panjang dalam suatu kegiatan alih teknologi," tuturnya.

Nasir menjelaskan kedua komponen tersebut merupakan sinergitas antara akademisi/peneliti dalam hal ini LIPI dan bisnis yang dalam hal ini adalah PT KAR di mana tentunya tidak serta merta mereka bertemu secara kebetulan.

"Akan tetapi hal tersebut berproses dengan melalui kegiatan intermediasi, yang biasa kita sebut intermediasi teknologi. Tugas dan fungsi Menristekdikti dibantu dengan intermediator melakukan pendekatan kepada kedua belah pihak untuk saling mengenal dan memulai tahapan "business gathering," pungkas Nasir.