Dubes AS Kamala: NU dan Muhammadiyah Berperan Penting dalam Kemitraan Indonesia-AS

: Duta Besar AS untuk Indonesia Kamala Shirin Lakhdhir (keempat dari kiri) berfoto bersama Ketum PBNU Yahya Cholil Staquf (tengah) pada pertemuan di Jakarta pada 15 Desember 2024. (ANTARA FOTO/HO-Kedubes AS)


Oleh Eko Budiono, Kamis, 19 Desember 2024 | 20:15 WIB - Redaktur: Untung S - 105


Jakarta, InfoPublik – Duta Besar Amerika Serikat untuk Indonesia, Kamala Shirin Lakhdhir, menegaskan bahwa negaraannya terus memperkuat kemitraan dengan Indonesia, khususnya melalui peran aktif organisasi-organisasi Islam besar di Indonesia, seperti Nahdlatul Ulama (NU) dan Muhammadiyah.

Pernyataan tersebut disampaikan Kamala dalam siaran pers Kedutaan Besar AS di Jakarta pada Kamis (19/12/2024).

"Amerika Serikat dan Indonesia adalah masyarakat yang beragam, multi-etnis dan multi-agama," ujar Kamala, menggambarkan pentingnya kerjasama yang melibatkan berbagai kelompok dan organisasi di kedua negara.

Sebelumnya, Kamala mengadakan pertemuan dengan Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Yahya Cholil Staquf, pada Senin (16/12/2024), dan dengan Ketua Umum PP Muhammadiyah, Haedar Nashir, pada Selasa (17/12/2024). Kedua pertemuan ini bertujuan untuk mempromosikan nilai-nilai perdamaian, demokrasi, dan rasa saling menghormati yang menjadi dasar hubungan kedua negara.

Kamala mengapresiasi peran strategis yang dimainkan oleh NU dan Muhammadiyah dalam mempromosikan toleransi beragama dan pluralisme di Indonesia. "Kedua organisasi ini memiliki kontribusi besar dalam membangun masyarakat yang inklusif dan damai," ungkap Kamala.

Dalam pertemuan dengan kedua tokoh tersebut, Kamala juga menekankan pentingnya nilai-nilai bersama yang digenggam oleh kedua negara, seperti kebebasan beragama dan hak asasi manusia (HAM). Nilai-nilai ini, lanjut Kamala, merupakan landasan kebijakan luar negeri Amerika Serikat dan prinsip-prinsip dasar yang menguatkan demokrasi Indonesia.

Lebih lanjut, Kamala mengungkapkan bahwa diskusi antara AS dan Indonesia berfokus pada tantangan bersama serta potensi kolaborasi yang dapat dilakukan melalui berbagai inisiatif, seperti dialog antar-agama, program pendidikan, dan kegiatan lain yang melibatkan kaum muda. "Kami percaya bahwa diskusi yang melibatkan generasi muda akan membantu menciptakan masyarakat yang lebih damai dan toleran," ujarnya.

Dubes AS tersebut juga menekankan pentingnya program pertukaran pelajar, beasiswa, dan inisiatif pendidikan lainnya sebagai sarana untuk meningkatkan saling pengertian antara kedua negara. Melalui program-program ini, Kamala berharap dapat terjalin hubungan yang lebih erat dan saling menguntungkan antara masyarakat Indonesia dan Amerika Serikat.

 

Berita Terkait Lainnya