- Oleh Fatkhurrohim
- Kamis, 26 Desember 2024 | 07:52 WIB
: Dirjen Bina Pemerintahan Desa (Pemdes) Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), La Ode Ahmad P. Bolombo. Foto: Kemendagri
Oleh Eko Budiono, Jumat, 15 November 2024 | 13:26 WIB - Redaktur: Untung S - 437
Jakarta, InfoPublik – Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) menegaskan bahwa pelatihan peningkatan kapasitas aparatur pemerintah desa di Papua akan memperkuat pelayanan di desa atau kampung, sehingga lebih mandiri dan berkembang.
Pernyataan itu disampaikan oleh Direktur Jenderal (Dirjen) Bina Pemerintahan Desa (Pemdes) Kemendagri, La Ode Ahmad P. Bolombo, dalam keterangan resmi usai pelatihan peningkatan kapasitas aparatur dan kelembagaan desa di Papua, Jumat (15/11/2024).
"Pelatihan aparatur dan kelembagaan desa di Papua diselenggarakan untuk memperkuat kemampuan aparatur desa dalam menjalankan tugas-tugas pemerintahan desa yang semakin dinamis dan kompleks," ujar La Ode.
Ia menambahkan bahwa pelatihan ini bertujuan menciptakan sistem penyelenggaraan pemerintahan desa yang lebih efektif, yang pada akhirnya akan meningkatkan layanan publik dan pengelolaan belanja desa yang berkualitas.
Menurut La Ode, pelatihan itu bertujuan untuk menciptakan desa yang tidak hanya berkembang, tetapi juga mandiri dalam mengelola potensi lokal. "Kita harus memanfaatkan teknologi sesuai dengan potensi lokal. Masyarakat desa perlu diberdayakan agar mereka bisa mengelola sumber daya desa secara lebih inovatif, menciptakan solusi baru yang bermanfaat, dan memaksimalkan anggaran desa dengan cara yang lebih efektif," katanya.
La Ode berharap bahwa para peserta pelatihan dapat kembali ke kampung mereka dengan wawasan baru yang akan berdampak langsung pada peningkatan kualitas hidup masyarakat desa, sekaligus memperkuat daya saing desa di tanah Papua.
"Target kita jelas: desa yang tertinggal harus bisa maju, desa yang mandiri harus lebih berkembang, dan desa yang sudah maju harus tetap bisa mempertahankan keberlanjutannya," ujar La Ode.
Direktur Pengembangan Kapasitas Pemerintahan Desa, Data, dan Evaluasi Perkembangan Desa, Mohammad Noval, menjelaskan bahwa pelatihan peningkatan kapasitas aparatur dan kelembagaan desa di Papua dibagi menjadi 5 angkatan dengan 84 kelas. Pendekatan ini memastikan pelatihan terstruktur dan terfokus, dengan tujuan menyentuh seluruh aspek penting dalam pengelolaan desa.