- Oleh Mukhammad Maulana Fajri
- Jumat, 13 Desember 2024 | 22:55 WIB
: Luhut Binsar Pandjaitan, resmi menyerahkan Buku Memorandum Akhir Masa Jabatan dalam acara bertajuk “The Grand Departure, Memories Last Forever”, Jakarta, Rabu, (23/10/2024). Foto. Humas Kemenko Marves RI.
Oleh Fatkhurrohim, Rabu, 23 Oktober 2024 | 17:31 WIB - Redaktur: Untung S - 288
Jakarta, InfoPublik – Luhut Binsar Pandjaitan secara resmi menyerahkan Buku Memorandum Akhir Masa Jabatan dalam acara bertajuk “The Grand Departure, Memories Last Forever”. Acara itu dihadiri oleh tujuh menteri di bawah koordinasi Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves) RI, serta mitra pembangunan, dan menjadi momen penting untuk merefleksikan pencapaian selama delapan tahun masa kepemimpinannya.
Dalam keterangannya pada Rabu (23/10/2024), Luhut mengapresiasi seluruh pihak yang telah berkontribusi selama masa jabatannya. "Terima kasih atas dedikasi dan kerja sama selama saya menjabat sebagai Menko Kemaritiman dan Investasi. Banyak warisan positif yang kita ciptakan bersama," ujarnya.
Selama delapan tahun, koordinasi antara Kemenko Marves dengan tujuh kementerian telah membuahkan sejumlah pencapaian, di antaranya:
Proyek Strategis Nasional (PSN) – Menko Luhut berhasil mendorong penyelesaian berbagai PSN dan proyek prioritas yang membawa investasi besar bagi Indonesia.
Event Internasional – Indonesia sukses menyelenggarakan berbagai acara global, seperti KTT G20, AIS Forum, World Water Forum, dan International Sustainability Forum, yang memberikan manfaat luas bagi perekonomian nasional.
Penanganan Pandemi COVID-19 – Luhut memainkan peran penting dalam kebijakan berbasis data yang sukses mengendalikan pandemi di Indonesia.
Luhut berharap bahwa warisan positif yang tercipta dari kerja sama ini tidak hanya akan dikenang, tetapi juga menginspirasi bangsa Indonesia untuk terus maju. "Indonesia adalah bangsa besar yang mampu menghadapi tantangan kompleks. Namun, kita harus terus belajar dari kekurangan yang ada untuk menjadi lebih baik," tegasnya.
Ia juga mengingatkan bahwa kekuasaan tidak abadi, dan pemimpin harus tetap rendah hati serta bersyukur atas apa yang telah dicapai. "Kita harus mencintai kesetiaan, berlaku adil, dan bersikap rendah hati," tambahnya.
Dalam pesannya kepada generasi muda, Luhut menekankan pentingnya disiplin, kerja keras, dan kolaborasi untuk membawa Indonesia menuju kemajuan di masa depan. “Indonesia sedang bertransformasi, dan masa depan kita cerah jika kita terus bekerja sama dan berkolaborasi,” pungkasnya.
Acara itu menjadi penanda akhir masa jabatan Luhut sebagai Menko Marves, sekaligus momen refleksi atas pencapaian yang akan menjadi bagian dari sejarah kemajuan Indonesia.