- Oleh MC KAB BALANGAN
- Kamis, 5 Desember 2024 | 09:17 WIB
: Foto: Dok Biro Komunikasi Kemenparekraf
Oleh Untung Sutomo, Selasa, 15 Oktober 2024 | 06:15 WIB - Redaktur: Untung S - 207
Jakarta, InfoPublik – Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf/Kabaparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno meluncurkan dokumen rencana induk (masterplan) daya tarik wisata untuk empat destinasi di empat daerah yang termasuk dalam destinasi prioritas.
Destinasi wisata tersebut antara lain: DTW Air Terjun Tekaan Telu di Kota Tomohon, yang merupakan penyangga untuk Destinasi Super Prioritas (DSP) Likupang; DTW Cemara Shiu Geopark Rinjani di Kabupaten Lombok Timur yang mendukung DSP Mandalika; DTW Pulau Dodola di Kabupaten Pulau Morotai yang merupakan bagian dari Destinasi Prioritas Morotai; dan DTW Pulau Kumala di Kabupaten Kutai Kartanegara, yang merupakan wilayah penyangga IKN.
Dalam acara "The Final Episode of Weekly Brief With Sandi Uno" di Gedung Sapta Pesona, Jakarta, pada Senin (14/10/2024), Menparekraf Sandiaga menyampaikan bahwa masterplan daya tarik wisata yang telah disusun sejak Mei 2024 itu diharapkan dapat mewujudkan destinasi yang berkualitas dan berkelanjutan.
“Harapan kita adalah untuk terus mengembangkan masterplan ini. Saya mengapresiasi tim tenaga ahli dari Universitas Sam Ratulangi Manado, Universitas Katolik De La Salle Manado, Universitas Mataram Nusa Tenggara Barat, dan P2Par ITB, serta pemerintah daerah dan pihak swasta yang berkontribusi dalam penyusunan masterplan ini,” ungkap Sandiaga.
Kepala Pusat Perencanaan dan Pengembangan Kepariwisataan di Institut Teknologi Bandung, Budi Faisal, menekankan bahwa proses penyusunan masterplan melibatkan semua pihak, termasuk pemerintah pusat, pemerintah provinsi, pemerintah kabupaten/kota, tokoh masyarakat, dan asosiasi dunia usaha.
“Hal ini merupakan langkah utama dalam pembuatan masterplan daya tarik wisata,” kata Budi.
Penjabat (Pj) Bupati Lombok Timur, Muhammad Juaini Taofik, berharap masterplan daya tarik wisata ini dapat meningkatkan kunjungan wisata di Lombok Timur.
“Kami berterima kasih, begitu daerah kami ditetapkan sebagai destinasi super prioritas, statistik kunjungan wisata pada 2023 mencapai lebih dari 53 ribu. Saat ini, hingga akhir September, kami sudah mencapai lebih dari 94 ribu kunjungan. Alhamdulillah, dengan finalnya masterplan ini, kami semakin bersemangat untuk meningkatkannya,” kata Taofik.
Taofik berencana memanfaatkan masterplan itu untuk pengembangan fasilitas wisata di Cemara Shiu, sebagai upaya pengembangan Geopark Rinjani, untuk mewujudkan destinasi pariwisata yang berkualitas, berdaya saing, dan berkelanjutan.
“Rinjani merupakan bagian dari geopark untuk pengembangan pariwisata berbasis alam dan budaya. Kami berkomitmen untuk memanfaatkan masterplan ini dalam pengembangan fasilitas wisata di Cemara Shiu,” tambah Taofik.
Pejabat Sementara (Pjs) Wali Kota Tomohon, Fereydy Kaligis, mengungkapkan bahwa dengan adanya masterplan ini, pemerintah Kota Tomohon akan fokus pada penyediaan fasilitas yang mendukung daerah Air Terjun Tekaan Telu.
“Kami merencanakan kolaborasi dengan swasta untuk menyediakan fasilitas yang ada, dan tentunya ditunjang oleh pemerintah Kota Tomohon. Daerah ini memiliki potensi karena berdekatan dengan catchment area (daerah tangkapan air) dari Kota Tomohon yang menawarkan pemandangan Teluk Kota Manado,” ujar Fereydy.
Fereydy juga berencana menjadikan destinasi wisata di Kota Tomohon ramah lingkungan dan berkelanjutan.
“Kami juga ingin memastikan akses bagi penyandang disabilitas. Jika memungkinkan, kami berencana untuk membangun kereta gantung agar teman-teman disabilitas juga dapat menikmati destinasi ini. Kami ingin menciptakan destinasi yang inklusif,” kata Fereydy.
Turut hadir dalam peluncuran serah terima dokumen Rencana Induk (Masterplan) itu antara lain: Asisten II Bidang Pemerintahan Pemda Pulau Morotai, Bapak Syafrudin Manyila, mewakili Bupati Pulau Morotai, dan Asisten Ekonomi dan Pembangunan Setda Kabupaten Kutai Kertanegara, Bapak Ahyani Fadianur.