- Oleh Fatkhurrohim
- Kamis, 19 Desember 2024 | 09:50 WIB
: TNI Angkatan Laut (TNI AL) bersama Kementerian Pertahanan (Kemhan) Ri, telah memberangkatkan Satuan Tugas (Satgas) Port Visit 2024 ke kawasan Pasifik Selatan dari Dermaga Kolinlamil, Jakarta Utara, Rabu, (9/10/2024). Foto. tnial.mil.id
Oleh Fatkhurrohim, Kamis, 10 Oktober 2024 | 07:16 WIB - Redaktur: Untung S - 371
Jakarta, InfoPublik – TNI Angkatan Laut (TNI AL) bersama Kementerian Pertahanan (Kemhan) RI memberangkatkan Satuan Tugas (Satgas) Port Visit 2024 menuju kawasan Pasifik Selatan menggunakan KRI Wahidin Sudirohusodo-991 (KRI WSH-991). Pelepasan ini dilakukan oleh Panglima Koarmada RI, Laksamana Madya TNI Dr. Denih Hendrata, yang mewakili Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Dr. Muhammad Ali, di Dermaga Kolinlamil, Jakarta Utara, pada Rabu (9/10/2024).
Satgas Port Visit 2024 dipimpin oleh Komandan Satuan Kapal Bantu Koarmada III, Kolonel Laut (P) Arif Prasetyo Irbianto, dan bertujuan untuk mempererat hubungan diplomasi pertahanan dengan negara-negara di kawasan Pasifik Selatan. Negara-negara yang akan dikunjungi dalam misi ini meliputi Solomon, Fiji, Vanuatu, dan Papua New Guinea. Misi utama dari kegiatan ini adalah menciptakan perdamaian dan memperkuat hubungan baik di antara negara-negara tersebut.
Selain diplomasi pertahanan, kegiatan ini juga bertujuan mendorong Confidence Building Measure (CBM) antara Indonesia dan negara-negara Pasifik Selatan. Dalam setiap kunjungan, TNI AL akan melaksanakan berbagai kegiatan, termasuk kunjungan kehormatan (courtesy call), kegiatan olahraga, program kebudayaan, open ship, resepsi nasional, serta kegiatan sosial seperti bakti kesehatan.
TNI AL juga akan memberikan bantuan kesehatan berupa 8 koli paket obat-obatan dan layanan pengobatan gratis. Selain itu, prajurit TNI AL akan melakukan perbaikan fasilitas ibadah di negara-negara yang disinggahi.
Pelayaran Satgas Port Visit 2024 dijadwalkan berlangsung selama 48 hari, mulai dari 9 Oktober hingga 25 November 2024, dengan rute pelayaran yang melintasi Jakarta – Sorong – Solomon – Fiji – Vanuatu – Papua New Guinea – Sorong. Total personel yang terlibat dalam misi ini mencapai 177 orang, yang terdiri dari 141 awak KRI dan 36 staf Satgas, termasuk penyelam, tim perlindungan, dokter umum, dokter spesialis, dan staf dari Dinas Penerangan TNI AL.
Dalam pelaksanaannya, TNI AL bekerja sama dengan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) untuk penyediaan obat-obatan yang akan diserahkan kepada negara-negara yang dikunjungi. Hal ini merupakan bagian dari upaya kemanusiaan sekaligus mempererat hubungan baik antarbangsa di kawasan tersebut.
Panglima Koarmada RI, Laksamana Madya TNI Dr. Denih Hendrata, menekankan pentingnya misi diplomasi pertahanan ini untuk menjaga politik bebas aktif Indonesia. Menurutnya, misi ini tidak hanya berfokus pada peningkatan hubungan antar-negara, tetapi juga pada penyebaran misi damai, baik melalui interaksi dengan masyarakat maupun dengan angkatan bersenjata negara-negara yang dikunjungi.
"Dengan diberangkatkannya KRI WSH-991, diharapkan misi damai ini dapat menyentuh berbagai negara di kawasan Pasifik Selatan serta mempererat hubungan diplomasi kita dengan negara-negara tersebut," ujar Denih.
Melalui misi itu, Indonesia berharap dapat memperkuat kerja sama regional di kawasan Pasifik Selatan serta membangun kepercayaan dengan negara-negara tetangga. Selain itu, misi ini diharapkan dapat memperkuat peran Indonesia dalam menciptakan stabilitas dan keamanan di kawasan, sehingga mampu menjalin hubungan internasional yang lebih baik di masa mendatang.