- Oleh Fatkhurrohim
- Kamis, 26 Desember 2024 | 07:50 WIB
: Presiden Joko Widodo (kanan) didampingi Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto (kedua kanan) dan komandan upacara Mayjen TNI Djon Afriandi (kiri) memeriksa pasukan saat menjadi inspektur upacara Hari Ulang Tahun (HUT) ke-79 Tentara Nasional Indonesia (TNI) di Lapangan Silang Monumen Nasional (Monas), Gambir, Jakarta, Sabtu (5/10/2024). HUT ke-79 TNI tersebut mengangkat tema TNI Modern Bersama Rakyat Siap Mengawal Suksesi Kepemimpinan Nasional Untuk Indonesia Maju. ANTARA FOTO/Fauzan/nz
Oleh Fatkhurrohim, Sabtu, 5 Oktober 2024 | 12:50 WIB - Redaktur: Taofiq Rauf - 268
Jakarta, InfoPublik – Dalam rangka memperingati HUT ke-79 Tentara Nasional Indonesia (TNI), Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan apresiasi yang tinggi kepada seluruh prajurit dan keluarga besar TNI atas pengabdian mereka dalam menjaga kedaulatan dan keamanan negara.
Presiden menyoroti peran vital TNI dalam menjaga stabilitas politik, keamanan nasional, serta mengatasi berbagai tantangan di masa pemerintahannya selama sepuluh tahun terakhir.
“Saya ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya atas loyalitas dan pengabdian seluruh prajurit TNI bagi rakyat, bangsa, dan negara. Peran nyata TNI sangat terasa dalam menjaga kedaulatan, persatuan, serta stabilitas politik,” ujar Presiden Jokowi pada peringatan HUT TNI ke-79, Sabtu, (5/10/2024), di Monas, Jakarta.
Presiden juga secara khusus menyampaikan terima kasih kepada Menteri Pertahanan, Jenderal TNI (Purn.) Prabowo Subianto, yang kini juga terpilih sebagai Presiden. Dalam pidatonya, Presiden Jokowi mengakui bahwa di bawah kepemimpinan Prabowo, kekuatan pertahanan Indonesia telah mengalami peningkatan signifikan.
Prabowo dianggap berhasil dalam memodernisasi alat utama sistem persenjataan (alutsista), mendorong perkembangan industri pertahanan dalam negeri, serta memperkuat diplomasi pertahanan di kancah global.
Presiden Jokowi juga menyoroti tantangan yang semakin kompleks ke depannya, mulai dari ancaman siber, perkembangan teknologi yang cepat (IPTEC), hingga meningkatnya tensi geopolitik global. Di samping itu, perang tidak lagi terbatas pada ranah konvensional, tetapi juga meliputi perang ekonomi dan perang dagang yang semakin sengit.
“Oleh karena itu, TNI harus terus beradaptasi, memperbaiki diri, serta meningkatkan kapasitas dan profesionalitas dalam menghadapi perubahan zaman,” kata Presiden.
Beliau juga menekankan bahwa TNI tidak bisa bekerja sendirian. Kolaborasi dengan berbagai pihak, termasuk institusi penegak hukum, perguruan tinggi, dan pelaku industri, sangat penting dalam memastikan TNI mampu menghadapi tantangan masa depan dan mendukung pengembangan industri pertahanan dalam negeri.
Presiden Jokowi mengingatkan bahwa Indonesia akan menghadapi dua agenda besar dalam waktu dekat. Yang pertama adalah Transisi Kepemimpinan Nasional pada 20 Oktober 2024, yaitu pelantikan Presiden dan Wakil Presiden terpilih, di mana beliau meminta TNI untuk memastikan proses transisi berjalan aman dan lancar.
Selain itu, pada bulan November 2024, akan digelar Pilkada Serentak di 508 kabupaten dan kota serta 37 provinsi. Presiden meminta agar TNI menjaga stabilitas, mendukung penuh pelaksanaan Pilkada, serta menjaga netralitas selama proses pemilihan berlangsung.
“Jaga situasi agar tetap kondusif, pastikan tidak ada gangguan keamanan selama proses ini. Netralitas TNI harus dijaga dengan baik,” tegas Jokowi.