- Oleh Wahyu Sudoyo
- Rabu, 17 April 2024 | 05:59 WIB
: Dirgakkum Korlantas Polri Brigjen Pol Raden Slamet Santoso di acara Dialog Publik dengan tema 'Operasi Ketupat dan Strategi Pemerintah Hadapi Mudik Lebaran 2024, di Jakarta, Selasa (2/4/2024)/ SC Video Divhumas Polri.
Jakarta, InfoPublik - Kepolisian Republik Indonesia (Polri) mengantisipasi lima gangguan Kamtibmas (Keamanan dan Ketertiban Masyarakat) selama penyelengaraan Operasi Ketupat 2024.
Dirgakkum Korlantas Polri Brigjen Pol Raden Slamet Santoso menjelaskan, potensi pergerakan masyarakat pada saat libur Lebaran 2024 diprediksi mencapai 193,6 juta orang.
"Untuk 193 juta orang itu, dari Kepolisian sudah menggelar antisipasi dengan menggelar Operasi Ketupat 2024," kata Brigjen Pol Raden Slamet Santoso di acara Dialog Publik dengan tema 'Operasi Ketupat dan Strategi Pemerintah Hadapi Mudik Lebaran 2024, di Jakarta, Selasa (2/4/2024).
Dalam Operasi Ketupat, jelas dia, petugas Polri tidak hanya menangani terkait arus lalu lintas. Namun juga masalah Kamtibmas yang sesuai dengan tupoksi Polri.
Menurut dia, ada lima gangguan Kamtibas yang diantisipasi Polri diantaranya, kejahatan, pelanggaran Kamseldikmas Lantas, gangguan dan bencana.
"Jadi ada lima gangguan Kamtibmas yang kita antisipasi," ujar Brigjen Pol Raden Slamet Santoso.
Pada Operasi Ketupat 2024, terang dia, Kepolisian menyiapkan tujuh Satgas diantaranya, Satgas preemtif, Preventif, Kamseltibcarlantas, Bantuan, Humas dan Satgas pendukung lainnya.
Selama Operasi Ketupat 2024 pada 4 April hingga 16 April 2024, Polri akan mengerahkan 155.165 personel gabungan dan mendirikan 5.784 pos pengamanan dan pelayanan.
Ia pun berharap arus mudik 2024 bisa berjalan lancar dan optimal, serta jumlah kecelakaan bisa menurun dibandingkan 2023.