Halalbihalal KPK, Pimpinan Ingatkan Tujuan Indonesia Bebas Korupsi

:


Oleh Pasha Yudha Ernowo, Selasa, 2 Mei 2023 | 19:42 WIB - Redaktur: Untung S - 325


Jakarta, InfoPublik -  Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menggelar acara halalbihalal Idulfitri 1444 Hijriah bertajuk Sucikan Hati Mengabdi untuk Negeri, di Aula Gedung Juang Merah Putih KPK, Selasa (2/5/2023).

Ketua KPK Firli Bahuri, menjelaskan halal bihalal kali ini bukan sekadar ajang silaturahmi. Apalagi tema yang diangkat juga memiliki makna yang filosofis.

“Tema Sucikan Hati Mengabdi untuk Negeri bukan sekadar tema, tetapi itu ada landasan dan filosofi. Landasannya diambil dari lagu Indonesia Raya yang selalu kita dengungkan, bangunlah jiwanya, bangunlah badannya untuk Indonesia Raya,” kata Firli, dalam keterangan tertulis yang diterima InfoPublik, Selasa (2/5/2023).

Artinya, kita harus membangun jiwa dan raga untuk Indonesia Raya, demi mencapai tujuan bersama, yakni membersihkan negeri dari praktik korupsi. Untuk itu, Firli berpesan agar insan KPK bahu membahu dan terus semangat untuk mencapai tujuan negara.

Sebagaimana kita tahu, selama ini Indonesia memiliki dua tujuan utama yang dikejar untuk kemakmuran rakyatnya, yakni memajukan kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa. Namun, imbuhnya, jika masih terjadi praktik korupsi, maka kesejahteraan masyarakat tidak akan pernah terjadi.

“Kita sama-sama sudah memilih ladang pengabdian kita, profesi kita, kerja keras, kerja cerdas, dalam rangka pemberantasan korupsi. Kita sudah memilih itu, karena itu segenap insan KPK, bekerja di KPK bukan sekadar profesi tapi jadikan ini ladang pengabdian, amal ibadah kita yang kita sumbangkan kepada negara kita,” jelasnya.

Firli menambahkan, pada 2023 ini KPK harus mengencangkan sabuk pertahanan dan mengencangkan barisan dalam menghadapi tahun politik. KPK juga diharapkan bisa membangun komitmen bersama dalam pemberantasan korupsi yang mengacu pada tugas pokok KPK yang diatur dalam UU Nomor 19 Tahun 2019 tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2002 Tentang Komisi Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi.

“KPK bisa diibaratkan sebuah perahu besar, dan kita semua adalah penumpangnya. Dia memiliki tujuan yang sama yaitu memberantas korupsi. Namun tujuan itu sulit diwujudkan apabila kita masih berdamai dengan korupsi. Karena itu bekal saya, bekal untuk kita semua, mari kita sama-sama di dalam kapal besar KPK untuk mencapai tujuan dan tidak pernah ada kegaduhan di dalam kapalnya,” tutur Firli.

Lanjut Firli, meski KPK akan mengalami pergantian Pimpinan dan Dewan Pengawas (Dewas) di akhir tahun nanti, tapi semangat pemberantasan korupsi tidak akan pernah padam.

Ketua Dewas Tumpak Hatorangan Panggabean menuturkan, meski momen halal bihalal ini menjadi halal bihalal terakhirnya di KPK, namun komitmen memerangi korupsi tidak akan pernah surut.

“Kurang lebih delapan bulan lagi, masih ada waktu bagi Dewas dan Pimpinan untuk menyelesaikan tugasnya. Tentunya kita harus meninggalkan hal yang baik, kita harus meninggalkan legacy yang bisa dikenang oleh penerus kita yang berada di KPK. Oleh karena itu di waktu yang singkat ini mungkin bisa kita lebih tingkatkan kinerja kita sehingga benar-benar orang mengatakan bahwa kita telah berbuat untuk nusa dan bangsa dalam pemberantasan korupsi,” pesan Tumpak.

Imam Besar Masjid Istiqlal Nasaruddin Umar yang mengatakan pekerjaan KPK selama ini adalah pekerjaan yang mulia. Sebab jika ditarik lebih dalam, KPK memiliki misi suci untuk pemberantasan korupsi.

“Semua daging yang tumbuh dari barang yang haram, tidak akan pernah mungkin dibersihkan kecuali menggunakan api neraka, tidak mungkin masuk surga. Dan dengan adanya pembersihan, berkat temuan yang dilakukan oleh KPK dan dihukum, maka itu insyaAllah kita anggap lunas. Maka semua perbuatan di sini kita anggap suci. Bukan sekadar untuk pekerjaan di dunia tapi dampaknya sampai di akhirat,” jelas Nasaruddin.

Foto: Dok KPK