Stabilitas Politik dan Keamanan Jadi Tantangan Terbesar Keketuaan ASEAN Indonesia 2023

:


Oleh Eko Budiono, Senin, 6 Februari 2023 | 18:04 WIB - Redaktur: Untung S - 636


Jakarta, InfoPublik - Gubernur Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhanas), Andi Widjajanto, mengatakan tantangan terbesar dalam Keketuaan ASEAN Indonesia 2023 dalam menjaga stabilitas politik dan keamanan.

Penyebabnya, saat ini terjadi pertarungan geopolitik antara Amerika Serikat, Tiongkok, dan Rusia.

“AS-Tiongkok masih dalam ketegangan ekonomi dan saat ini belum ada terobosan untuk mengatasinya,” kata Andi dalam Dialog Forum Merdeka Barat 9 (FMB9) yang bertema Potret ASEAN Terkini  di kancah Global Keketuaan Indonesia di ASEAN 2023, Senin (6/2/2023).

Menurut Andi, di samping rivalitas AS-Tiongkok, sampai saat ini masih belum ada celah perdamaian di Eropa antara Rusia  dan Ukraina.

“Indonesia harus menunjukkan kepemimpinan yang kuat di ASEAN,” katanya.

Andi menuturkan tantangan lain yang dihadapi dalam Keketuaan ASEAN 2023 terkait isu Myanmar.

“RI harus fokus menginisiasi dialog semua pihak di Myanmar agar lima poin consensus atau 5PC bisa dijalankan. Minimal upaya penghentiuan kekerasan dan utusan khusus untuk Myanmar,” uarainya,” katanya.

Selain isu Myanmar, Indonesia juga harus menuntaskan klaim Laut Cina Selatan (LCS) oleh sejumlah negara ASEAN seperti Vietnam, Filipina,  dan Tiongkok.

Andi mengharapkan agar Indonesia terus meningkatkan negosiasi soal kode tata perilaku (Code of Conduct/CoC) terkait LCS.

Sementara itu, Ketua Departemen Ekonomi Centre for Strategic and International Studies (CSIS), Fajar Hirawan, menyatakan Keketuaan ASEAN Indonesia 2023 terletak pada ketidakpastian ekonomi akibat konflik bersenjata di Eropa, dan isu Myanmar.

Fajar mengatakan, pelaksanaan 5PC di Myanmar perlu menjadi prioritas Keketuaan ASEAN 2023.

“Salah satunya melalui dialog dari semua pihak di Myanmar agar krisis politik di negara itu bisa selesai,” katanya.

Fajar menuturkan, tantangan lain yang dihadapi dalam Keketuaan ASEAN 2023 seperti ketahanan pangan serta ancaman peruabahan iklim.

“Indonesia hendaknya mengutamakan kerja sama internasional untuk menghadapi tantangan baik ekonomi atau politik,” katanya.

Fajar menambahkan, ASEAN memiliki potensi yang besar secara ekonomi karena memiliki industri manufaktur yang kuat.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo resmi membuka keketuaan Indonesia di Asosiasi Negara-negara Asia Tenggara (ASEAN) 2023. "Dan dengan mengucapkan Bismillahirrahmanirrahim, pagi ini saya nyatakan Kick Off Keketuaan ASEAN Indonesia 2023 dimulai," kata Presiden Jokowi di Bundaran Hotal Indonesia, Jakarta, Minggu (29/1/2023).

Dalam pidato di kegiatan itu, Presiden Jokowi menyatakan tahun ini Indonesia menjadi Ketua ASEAN di tengah situasi dunia yang diliputi krisis.

 "Tetapi saya yakini bahwa ASEAN masih penting dan relevan bagi rakyat, bagi kawasan, dan bagi dunia," ujar Presiden Jokowi.

Presiden Jokowi juga berharap ASEAN terus berkontribusi bagi perdamaian dan stabilitas di kawasan Indo-Pasifik.

Sedangkan Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi  menyatakan, tema keketuan ASEAN Indonesia 2023 adalah ASEAN Matters: Epicentrum of Growth dan memiliki dua elemen makna.

Pertama, elemen ASEAN Matters yang bermakna menjadikan ASEAN relevan dan penting bagi rakyat Indonesia, negara kawasan Asia Tenggara, dan warga dunia.

"Peran sentral ASEAN dan sebagai motor perdamaian serta stabilitas di kawasan Indo - Pasifik, serta perkokog kapasitas dan efektivitas kerja Asean untuk menghadapi tantangan masa depan," kata Retno.

Kedua, elemen Epicentrum of Growth yang menurut Retno, mengacu pada pertumbuhan ekonomi ASEAN.

Gubernur Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhanas) Andi Widjajanto dalam Dialog Forum Merdeka Barat 9 (FMB9) di Jakarta, yang bertema Potret ASEAN Terkini  di kancah Global Keketuaan Indonesia di ASEAN 2023, Senin (6/2/2023).