Instabilitas Global, Mendagri Ingatkan Pemda soal Inflasi

: Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian memberikan arahan di Jakarta. Foto: Pusat Penerangan Kementerian Dalam Negeri.


Oleh Eko Budiono, Selasa, 23 April 2024 | 08:53 WIB - Redaktur: Untung S - 893


Jakarta, InfoPublik - Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian mengingatkan seluruh pemerintah daerah (Pemda), dan pemangku kepentingan, terkait untuk terus menjaga inflasi di tengah kondisi global yang tidak stabil.

Hal tersebut disampaikan Tito melalui keterangan resmi, usai Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi Daerah di Sasana Bhakti Praja Kantor Pusat Kementerian Dalam Negeri, Jakarta, Senin (22/4/2024).

“Kita tahu bahwa perang Rusia-Ukraina masih berlangsung, dan itu dampaknya Rusia itu energinya ke Eropa, sehingga yang terpukul inflasi karena energi itu lebih banyak negara-negara Eropa yang mengimpor dari Rusia,” kata Tito.
 
Menurut Tito, instabilitas global dapat berdampak kepada perekonomian negara.
 
Adapun untuk Indonesia, dampaknya lebih kepada persoalan pangan, terutama terkait dengan pasokan gandum.

Pasalnya, sebagai salah satu negara produsen gandum terbesar di dunia, Ukraina merupakan pemasok gandum terbesar bagi Indonesia. Dengan demikian, perang kedua negara itu berdampak terhadap harga gandum dan produk olahannya.

Selain itu, Tito  juga mengkhawatirkan ketegangan antara Israel dan Iran di kawasan Timur Tengah akan berpengaruh terhadap situasi dalam negeri.
 
Salah satunya terkait keberadaan Selat Hormuz yang menjadi choke point atau titik sempit  penting di dunia.

Hal itu  lantaran sekitar 30 persen dari total konsumsi minyak dunia diangkut melewati selat tersebut.

Dengan memanasnya situasi di kawasan Timur Tengah, kelancaran operasional di Selat Hormuz dikhawatirkan akan ikut terganggu. Kondisi itu tentunya akan berimbas terhadap stabilitas perekonomian dunia, termasuk Indonesia.

Situasi ini, menurut Tito, tidak hanya berimbas pada aspek politik, tetapi juga berdampak pada dinamika perekonomian dan perdagangan dunia.

Adapun inflasi nasional pada  Maret 2024 yakni sebesar 3,05 persen secara year on year (yoy) atau tahunan. Angka itu dinilai masih sesuai dengan target pemerintah.

Namun demikian, mengingat ketidakstabilan perekonomian global tersebut, dia kembali menekankan seluruh pihak untuk terus menjaga tingkat inflasi agar tetap berada dalam batas yang telah ditetapkan.

Dalam konteks ini, koordinasi antara pemerintah pusat dengan pemda menjadi kunci penting dalam menjaga stabilitas inflasi tersebut.

“Oleh karena itulah semua daerah sekali lagi saya menekankan untuk tolong betul-betul menjaga tingkat inflasi masing-masing, dan rumus-rumusnya sudah pernah kita sampaikan,” pungkasnya.
 

Berita Terkait Lainnya

  • Oleh Farizzy Adhy Rachman
  • Jumat, 3 Mei 2024 | 13:55 WIB
Pentingnya Peran Stakeholder Pangan dalam Menjaga Inflasi April 2024
  • Oleh Eko Budiono
  • Jumat, 3 Mei 2024 | 12:58 WIB
Usulan Penundaan Seleksi CASN, Mendagri Koordinasi dengan BKN
  • Oleh Eko Budiono
  • Jumat, 3 Mei 2024 | 10:40 WIB
Pilkada Serentak 2024, KPU Jamin Data Pemilih
  • Oleh Eko Budiono
  • Jumat, 3 Mei 2024 | 10:39 WIB
Mendagri Pastikan tak Ada Perubahan Jadwal Pilkada
  • Oleh MC PROV SULAWESI TENGAH
  • Jumat, 3 Mei 2024 | 10:50 WIB
Sulawesi Tengah Inflasi 3,40 Persen pada April, Tertinggi di Toli-Toli