Apeksi Imbau Pemerintah Kota Antisipasi Potensi Gejolak Sosial

:


Oleh Eko Budiono, Selasa, 10 Agustus 2021 | 08:29 WIB - Redaktur: Untung S - 295


Jakarta, InfoPublik - Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (Apeksi) mengimbau semua pemerintah kota mengantisipasi potensi gejolak sosial di masyarakat bawah, yang terdampak secara ekonomi akibat pembatasan aktivitas karena pandemi COVID-19.

Dalam keterangan resmi pada Senin (9/8/2021), Ketua Dewan Pengurus Apeksi, Bima Arya, menegaskan semua pemerintah kota harus hati-hati dan  fokus membangun harmoni di masyarakat bawah.
 
"Jangan hanya fokus pada protokol kesehatan, tapi mengabaikan aspek sosial ekonominya. Ini harus menjadi perhatian bersama," kata Bima.

Menurut Bima, masyarakat bawah yang kehilangan pekerjaan, tidak bisa bekerja, atau penghasilannya menurun drastis, harus mendapat perhatian dan diberikan bantuan.

Selain itu, Bima  mengingatkan pemerintah kota di seluruh Indonesia untuk memperhatikan dampak psikologis pada anak-anak terdampak COVID-19.

"Pada prinsipnya, saya mengimbau seluruh pemerintah kota, untuk memberikan perhatian pada aspek psikologis anak-anak tersebut," ujarnya.

Dia mengatakan pandemi COVID-19 membuat ada keluarga yang ayah atau ibunya meninggal dunia, bahkan ada ayah dan ibunya meninggal dunia, meninggalkan anak-anaknya.

"Anak-anak yang masih membutuhkan biaya dan perhatian itu, kehilangan orang tuanya yang menjadi tulang punggung keluarga. Tentunya, secara psikologis juga mengalami guncangan," kata Bima yang juga Wali Kota Bogor itu.

Sebelumnya, pemerintah memperpanjang  Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di luar Pulau Jawa dan Bali selama dua minggu, yakni  10 Agustus 2021 hingga 23 Agustus 2021.
 
Sedangkan PPKM Level 4 di Jawa dan Bali  akan dilanjutkan mulai 10 Agustus sampai 16 Agustus 2021.
 
(Foto: ANTARA)