:
Oleh Wandi, Jumat, 7 Oktober 2016 | 17:18 WIB - Redaktur: Gusti Andry - 1K
Jakarta, Info Publik - Pemerintah Indonesia tidak khawatir adanya persepsi buruk dari negara tetangga terkait latihan militer TNI Angkatan Udara di Natuna, Kepulauan Riau.
"Pemerintah berhak mengadakan latihan militer selama lokasi itu berada di wilayah kedaulatan Indonesia," kata Juru Bicara Kemlu RI Arrmanatha Nasir, di Jakarta, Kamis (6/10).
Menurutnya, latihan angkatan udara itu merupakan latihan militer biasa. Latihan militer TNI AU bukan dilakukan untuk memperkeruh suasana di wilayah sengketa Laut Cina Selatan.
"Tidak ada beri sinyal-sinyal ke negara lain. Latihan militer ini kan bukan yang pertama kali juga," ujar Arrmanatha
Arrmanatha menyatakan, latihan dilakukan dalam rangka peringatan hari ulang tahun TNI ke-71 yang jatuh pada Rabu kemarin. Pemilihan lokasi latihan militer tersebut sepenuhnya berdasarkan keputusan TNI.
"Selama pelatihan militer tidak menyalahi hukum internasional dan mengganggu keamanan negara lain kan sah-sah saja," kata Arrmanatha.
Sebelumnya, Kepala Dinas Penerangan TNI AU, Marsekal Pertama Jemi Trisonjaya berkata, institusinya akan menggelar latihan besar di Natuna, Kepulauan Riau.
Latihan tahunan tersebut melibatkan setidaknya dua ribu personel dan sekitar 80 pesawat, termasuk Sukhoi dan F-16.
"Kami ingin menunjukkan eksistensi kami di kawasan itu. Kami memiliki kekuatan udara yang cukup untuk menimbulkan efek deteren," ujar Trisonjaya.
Sementara itu Panglima TNI Jenderal Gatot menuturkan, pemerintah mengedepankan proses damai di Laut China Selatan. Menurutnya, Indonesia akan berusaha sekuat tenaga menjaga stabilitas di perairan tersebut.
"Indonesia mengimbau kepada semua pihak untuk tidak melakukan kegiatan-kegiatan yang bisa meningkatkan instabilitas di Laut Cina Selatan. Oleh sebab itu, TNI tidak akan melaksanakan latihan dengan negara mana pun di sana," ucap Gatot.
Presiden Joko Widodo, Menteri Pertahanan Ramizard Ryacudu, dan Panglima TNI Gatot Nurmantyo direncanakan turut hadir dalam puncak latihan TNI AU ini.