:
Oleh Yudi Rahmat, Rabu, 5 Oktober 2016 | 08:52 WIB - Redaktur: R. Mustakim - 2K
Jakarta, InfoPublik - Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo mengatakan, salah satu kriteria untuk mencapai pangkat perwira tinggi adalah keberhasilan melaksanakan tugas yang membuat reputasi individu dan satuan dimana setiap prajurit bertugas sehingga mendapat pengakuan dan layak diapresiasi.
Namun kata Gatot, capaian yang didapat jangan sampai berlebihan dan jangan berhenti sebagai sebuah kebanggaan semata.
“Ingat, masih ada tantangan yang lebih besar yakni bagaimana bisa mempertahankan reputasi dan bahkan untuk lebih meningkatkan lagi,” ucap Gatot saat memimpin upacara Laporan Korps Kenaikan Pangkat 13 Perwira Tinggi TNI di kantor Panglima TNI Jalan Medan Merdeka Barat Jakarta Pusat, Selasa (4/10).
Menurut Gatot, menjaga reputasi diperlukan waktu yang lama untuk dibangun, akan tetapi bisa saja sekejap reputasi itu bisa sirna. Oleh karena itu, jagalah reputasi karena di situ pangkat, jabatan, dan kehormatan dipertaruhkan.
“Laksanakan setiap tugas dengan sebaik mungkin dan jaga diri maupun kesatuan untuk tidak terjerumus pada hal-hal negatif sekecil apapun,” tegasnya.
Gatot mengingatkan semakin tinggi pangkat para perwira, pasti dituntut untuk lebih arif dalam bersikap, bijaksana dalam setiap mengambil keputusan, penuh dedikasi dan integritas diri sebagai seorang perwira.
Terkait program amnesti pajak, Panglima TNI menyatakan program pemerintah tersebut harus didukung bersama-sama. “Tentara Nasional Indonesia wajib mendukung dan menyukseskan program Amnesti Pajak yang telah berjalan,” tegasnya.
Menurutnya, pemerintah saat ini telah menerapkan langkah khusus repatriasi kebijakan amnesti pajak, sekaligus memberikan jaminan keamanan bagi Warga Negara Indonesia yang ingin mengalihkan harta yang dimilikinya dalam bentuk pengampunan pajak atau tax amnesty.
Terkait pilkada serentak yang tidak lama digelar diseluruh Indonesia ini, Gatot menegaskan kembali dalam rangka menyukseskan pilkada tersebut, seluruh prajurit TNI wajib mengedepankan netralitas TNI dalam setiap tahapan proses pilkada di masing-masing daerah pada 2017.
“Para pimpinan maupun Komandan Satuan sampai level terbawah, agar menekankan kepada setiap prajurit bawahannya untuk tidak terlibat secara langsung maupun tidak langsung dalam kegiatan politik praktis dimanapun berada,” ujar Jenderal TNI Gatot Nurmantyo.
Adapun 13 Perwira Tinggi (Pati) TNI yang naik pangkat terdiri dari tujuh Pati TNI AD yaitu Mayjen TNI Benny Susianto (Pangdiv-2 Kostrad), Mayjen TNI Suko Pranoto (Danpuspenerbad), Mayjen TNI Ibnu Triwidodo (TA Pengajar Bidang Kewaspadaan Nasional Lemhannas), Brigjen TNI Satrio Herianto (Pati sahli Kasad Bidang Ideologi dan Politik), Brigjen TNI Oerip Soekotjo (Pa Sahli Tingkat II Wassus Sahli Bidang Wassus dan LH Panglima TNI), Brigjen TNI Danny Gaothama (Kabinda Jawa Barat BIN) dan Brigjen TNI Moh Hatta Usmar Rukka (Bandep Lingkungan Pemerintahan Negara Setjen Wantannas).
Tiga Pati TNI AL yaitu Laksma TNI Dadi Hartanto (Danguspurlaarmatim), Laksma TNI B Ken Tri Basuki (Kadisminpersal) dan Brigjen TNI (Mar) I Ketut Suarya (Kadispotmar), serta tiga Pati TNI AU yaitu Marsda TNI Gutomo (TA/Pengkaji Bidang Diplomasi Lemhannas), Marsda TNI Suwardi Mihardja (Sahli Bidang Ketahanan Nasional Kemenko) dan Marsma TNI R Ismet Ismaya Saleh (Dirdik Kodiklat TNI)