KPK dan IKAPI Kerja Sama Penerbitan Buku Melawan Korupsi

:


Oleh Untung S, Kamis, 29 September 2016 | 15:20 WIB - Redaktur: R. Mustakim - 1K


Jakarta, InfoPublik - Komisi Pemberantasan Korupsi berkolaborasi dengan Ikatan Penerbit Indonesia (IKAPI) melalui program “Indonesia Menggagas dan Menerbitkan Buku Melawan Korupsi” atau Indonesia Membumi.

Menurut Ketua KPK Agus Rahardjo, program yang diluncurkan pada Rabu (29/9) melalui ajang Indonesia International Book Fair 2016 yang digelar di Assembly Hall JCC Jakarta ini bertujuan untuk mendorong sejumlah penerbit agar menerbitkan buku-buku bertema antikorupsi.

Agus mengungkapkan, program ini merupakan salah satu upaya pencegahan korupsi melalui literasi guna meningkatkan kesadaran dan pengetahuan masyarakat.

Dari sinergi ini, terdapat 36 penerbit yang berpartisipasi dengan menerbitkan 167 judul buku bertema antikorupsi dengan berbagai format, seperti fiksi, nonfiksi dan faksi. Segmentasi dan sasaran pembacanya pun beragam, mulai dari anak, remaja, dewasa, hingga sasaran pembaca yang spesifik seperti mahasiswa dan aparatur sipil negara.

Kreativitas pesan antikorupsi melalui medium literasi, bisa terlihat dari buku-buku yang diterbitkan. Misalnya buku yang ditujukan bagi pembaca anak, pesan antikorupsi disajikan melalui pendekatan fiksi, seperti dongeng, kisah teladan dan cerita pendek. Sementara segmen pembaca remaja, menyajikan novel atau kisah nonfiksi yang berisi kearifan lokal dan pendidikan antikorupsi dengan penjelasan yang ringan.

Ketua KPK Agus Rahardjo juga menuturkan program ini digulirkan sebagai bagian dari tugas pendidikan, sosialisasi, dan kampanye antikorupsi kepada masyarakat. Bersama IKAPI, KPK berharap mampu menjangkau masyarakat lebih luas dengan buku-buku bermutu dan sarat nilai yang bisa menginspirasi masyarakat.

KPK percaya bahwa buku adalah jendela pengetahuan. “Dari buku, akan tertanam pengetahuan dan kesadaran tentang nilai-nilai kebaikan yang bisa melahirkan karakter berintegritas,” katanya.

Agus menekankan dengan penyajian yang berbeda pada setiap segmen, diharapkan pendidikan antikorupsi bisa dicerna dengan mudah. Sehingga pada akhirnya, masyarakat akan terlibat aktif dalam upaya pemberantasan korupsi.

Sebelumnya pada pertengahan Mei lalu, KPK dan IKAPI telah menyelenggarakan workshop pembelajaran antikorupsi yang diikuti para penulis dan editor dari setiap penerbit. Ini bertujuan untuk menyamakan visi dan misi dalam melahirkan buku yang bermutu.

“Kami harap, ini merupakan langkah awal sebagai bagian dari gerakan partisipasi masyarakat yang lebih luas lagi dalam melawan korupsi,” katanya.

Dalam kesempatan ini, program Indonesia Membumi juga akan memberikan sejumlah penghargaan untuk penulis terbaik, editor terbaik serta desainer buku terbaik pada setiap kategori, buku anak, buku remaja dan buku umum.

Selain itu, penghargaan khusus juga akan diberikan untuk kategori penerbit buku anak terbanyak, penerbit judul buku terbanyak, penerbit novel remaja terbanyak, penerbit yang mengangkat kearifan lokal, ide kreatif antikorupsi, serta pegiat literasi antikorupsi.