Indonesia Utamakan Keselamatan 10 WNI yang Disandera

:


Oleh Jhon Rico, Sabtu, 2 April 2016 | 21:13 WIB - Redaktur: R. Mustakim - 229


Jakarta, InfoPublik - Kepala Badan Intelejen Negara Sutiyoso mengatakan Indonesia akan mengedepankan langkah-langkah tanpa kekerasan dalam menyelesaikan kasus penyanderaan 10 Warga Negara Indonesia oleh kelompok Abu Sayyaf di Filipina.

"Dalam masalah WNI kita disandera di Filipina itu, kita tetap akan melakukan soft power. Dengan negosiasi ini lebih kuat dan menguntungkan. Saya lihat karena minim korban jiwa dan biaya," kata Sutiyoso di Jakarta, Sabtu (2/4).

Menurut dia, Indonesia juga akan mengutamakan keselamatan bagi 10 WNI yang disandera. "Itu prinsip kita, kita akan upayakan pembebasan tanpa syarat," kata dia.

Sutiyoso menjelaskan, Indonesia juga telah mengirimkan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi dengan maksud untuk merundingkan peristiwa ini dengan pemerintah Filipina terkait opsi yang akan dipilih.

"Kita perlu tahu tentang itu. Jika akan dilakukan dengan aksi militer, kita minta dilibatkan di dalamnya dan mungkin meminta izin," katanya.

Sebelumnya diketahui, 10 WNI tersebut berlayar dari Sungai Puting di Kalimantan Selatan menuju Filipina. Kapal yang ditumpangi para WNI tersebut membawa batu bara. Dalam perjalanan menuju Filipina itulah perampokan terjadi dan berujung pada penyanderaan.