:
Oleh Astra Desita, Rabu, 30 Maret 2016 | 12:49 WIB - Redaktur: Gusti Andry - 228
Jakarta, InfoPublik - Ketua Dewan Pertimbangan Forum Rektor Ravik Karsidi mengatakan keberadaan haluan negara merupakan kebutuhan mendesak. Tanpa haluan, maka menghilangkan strategi ideologi negara dalam pembangunan.
"Halauan negara kebutuhan mendesak dewasa ini ketika absen maka ada sesuatu yang hilang. Ketiadaan haluan negara menghilangkan absennya strategi ideologi negara," tutur Ravik dalam acara bertajuk "Konvensi Nasional tentang Haluan Negara", di Balai Sidang Jakarta, Rabu (30/3).
Ravik mengatakan haluan negara merupakan upaya sistem pencanangan yang holistik dan jangka panjang seluruh rakyat Indonesia.
Dia menjelaskan perbedaan haluan negara dengan Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) lebih pada strategi teknokratik pembangunan sedangkan haluan negara sifatnya lebih ideologis. "RPJP teknokratis dan penjabatan prioritas kerja, haluan negara adalah strategi ideologi lebih kearah pembangunan," katanya.
Ravik menegaskan tidak tepat apabila haluan negara diidentikkan dengan Orde Baru sehingga menghidupan haluan negara tidak berarti menghidupkan Orba saat ini.
Ravik menekankan, haluan negara merupakan strategi kemana negara bergerak dari kepentingan nasional namun lebih komprehensif. "Masyarakat Ekonomi ASEAN bisa dilihat tidak jelas sikap Indonesia menyebabkan pemerintah seakan ragu-ragu sehingga tidak ada cetak biru menghadapinya. Haluan negara memperjelas kepentingan nasional," tuturnya.
Forum Rektor mengusulkan tiga skenario dalam mengatasi permasalahan nasional, pertama amandemen UUD 1945 secara terbatas.
Kedua, merinci UU yang bertentangan kepentingan nasional, dan ketiga menciptakan konvensi ketatanegaraan dan dirinya mendorong pertemuan bersama antar lembaga negara.