:
Oleh Untung S, Rabu, 30 Maret 2016 | 12:43 WIB - Redaktur: Gusti Andry - 442
Surabaya, InfoPublik - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menyelenggarakan Workshop Guru Antikorupsi, Penggerak Perubahan bagi 1.000 guru PAUD di Kota Surabaya, Senin-Selasa (28-29/3) di Surabaya Convention Hall, Jalan Arief Rachman Hakim No. 131-133, Jawa Timur.
Seminar dihadiri oleh Wakil Ketua KPK Basaria Panjaitan dan Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini ini, merupakan bagian dari tindak lanjut dari kegiatan Gerkan Saya Perempuan Anti Korupsi (SPAK), yang telah memberikan 1.000 permainan Sembilan Nilai Antikorupsi (SEMAI) kepada 1.000 PAUD di Kota Surabaya pada Juli 2015 lalu.
Dalam workshop tersebut, para guru juga akan dibekali pengetahuan oleh pakar hukum pidana Gandjar Laksmana Bonaprapta, seputar delik-delik korupsi dan beragam modusnya serta konsekuensi hukumnya. Sehingga KPK berharap, melalui seminar ini, para peserta bisa menghindari korupsi serta mendorong perubahan dengan mengoptimalkan perannya sebagai guru, dan ibu di rumah masing-masing.
“Sebagai guru, ia menginspirasi para murid, orangtua murid dan sesama guru lainnya. Di rumah, ia mendidik anak-anak dan memberi pengaruh positif bagi suami,” kata Wakil Ketua KPK Basaria.
Menurut Basaria, itu sebabnya gerakan SPAK menyasar kaum perempuan yang dipandang memiliki peran strategis di rumah dan masyarakat. Kesadaran itu, katanya, tak hanya melalui kegiatan workshop dan sosialisasi, melainkan juga bisa dilakukan dengan hal sederhana dan menyenangkan dengan tetap mengedepankan pesan moral yang kuat, berupa permainan SEMAI. Dari sini, anak-anak diharapkan akan memahami pesan moral dengan mudah, sehngga tumbuh menjadi pribadi yang berkarater mulia dan berintegritas.
“Nilai-nilai ini jika diajarkan sejak dini, kami yakini akan memberi manfaat hingga mereka tumbuh besar,” kata Basaria.
Seperti namanya, permainan ini berisikan 9 nilai antikorupsi, antara lain kejujuran, kepedulian, kemandirian, keadilan, tanggung jawab, kerja sama, sederhana, keberanian dan kedisiplinan. SEMAI diluncurkan pertama kali, bersamaan dengan peringatan setahun Program SPAK pada 21 April 2015 di Jakarta.
Permainan ini bisa dimainkan berdua atau berkelompok. Terdiri dari papan permainan, kartu putih berisi situasi, dan kartu merah berisi pertanyaan untuk hukuman. Pada papan permainan, terdiri dari dua bagian. Masing-masing bagian terdiri dari 9 kotak bergambar yang bertuliskan nilai-nilai antikorupsi tersebut.
Dengan permainan yang berbasis pembiasaan pada situasi antikorupsi, KPK berharap nilai-nilai tersebut bisa dengan mudah dicerna, dipahami dan ditiru. Sehingga internalisasi nilai, dilakukan secara alamiah dan menyenangkan.
“Mungkin manfaatnya tidak segera dirasakan, tetapi KPK yakin permainan ini akan memberikan pengaruh positif pada pribadi anak-anak di masa depan,” kata Basaria.
Saat ini, SEMAI digunakan sebagai salah satu alat bantu oleh 550 agen SPAK yang telah menyampaikan pesan antikorupsi kepada lebih dari 200 ribu orang di 16 provinsi. Kelahiran permainan antikorupsi ini dipicu oleh umpan balik dari para agen SPAK yang melihat bahwa anak-anak menyenangi permainan. Selain SEMAI, gerakan SPAK juga menggunakan alat bantu permainan lainnya, seperti Arisan Antikorupsi, Lima Jodoh (Majo) dan Putar-putar Lawan Korupsi