:
Oleh Masfardi, Selasa, 29 Maret 2016 | 11:39 WIB - Redaktur: Gusti Andry - 366
Jakarta, InfoPublik - Komisi Yudisial (KY) harus lebih aktif melakukan jemput bola mencari hakim agung yang berintegritas ke seluruh tanah air. Lembaga ini jangan hanya menunggu di tempat pendaftaran, karena mereka yang mendaftar kerap hanya itu-itu saja.
Demikian menurut anggota Komisi III DPR RI Dwi Ria Latifa, Selasa (29/3), menanggapi peran KY dalam pencarian haim agung. “Mereka yang mendaftar adalah pencari kerja, bukan ahli di bidang yang kita harapkan. KY jangan sebagai loket penerima tamu, KY harus pro aktif, kalau perlu sampai ke daerah-daerah,” katanya.
Dwi mengatakan setiap ada proses penerimaan calon komisioner atau hakim agung, maka yang mendafaftar itu-itu saja. Masyarakat jangan terjebak dengan popularitas mereka itu.
“Saya meilihat rekam jejak mereka, untuk mengetahui pandangan dan kemampuannya di bidang hukum. Dalam memutuskan perkara, memerlukan ketelitian khusus untuk melihat dengan hati," katanya..
Dwi juga mengungkapkan dalam proses seleksi calon hakim agung, banyak titipan berbagai pihak, sehingga banyak pula kepentingan yang masuk. "Meski yang menentukan dari Komisi III DPR, tapi karena calon yang dikirim dari KY, jangan sampai membeli kucing dalam karung," tandasnya.