:
Oleh Yudi Rahmat, Jumat, 25 Maret 2016 | 22:40 WIB - Redaktur: R. Mustakim - 332
Salah satu kegiatan yang dilaksanakan yakni pembangunan jalan di wilayah terisolir yang melibatkan peran TNI. Pembangunan jalan ini dinamakan Operasi Pelayanan Percepatan Pembangunan Provinsi Papua yang bertujuan menurunkan tingkat kemahalan di distrik yang sulit aksesbilitasnya dalam rangka peningkatan ekonomi dan mensejahterakan rakyat serta melindungi kepentingan pertahanan di wilayah perbatasan.
Kabidpenum Puspen TNI Kolonel CziBerlin G di Jakarta, Jumat (25/3), mengatakan pembangunan jalan tersebut berdasarkan instruksi Presiden RI Joko Widodo dan Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo telah memerintahkan TNI AD dan secara khusus jajaran Zeni Angkatan Darat untuk membangun jalan dari Wamena menuju Mumugu, Provinsi Papua, sepanjang 278,6 Km dan telah mulai dikerjakan sejak Januari 2016.
“Data dari Kodam XVII/Cenderawasih, jalan sepanjang 278,6 Km ini melewati daerah hutan, rawa dan sungai. Ruas jalan ini melalui 40 sungai. Sebanyak 32 sungai belum ada jembatan dan 8 lainnya mempunyai jembatan sementara dari kayu, TNI AD juga bekerja sama dengan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat dan PT Wijaya Karya,” kata Berlin.
Selain pembangunan jalan, direncanakan akan dibangun dua dermaga di Mumugu dan Batas Batu yang nantinya kapal bisa masuk sampai 300 ton ke Mumugu dan di Batas Batu bisa masuk kapal sebesar 150 ton. Dengan akses yang terbuka, maka diharapkan dapat meningkatkan tingkat kesejahteraan masyarakat Papua. Pembangunan infrastruktur ini diharapkan bisa membuka akses Wamena, Mbua, Paro, Batas Batu dan Mumugu menuju pantai selatan Papua.
“Pengerjaan akan dilakukan secara bertahap yakni berawal dari Mamugu-Batas Batu, kemudian Batas Batu-Mugi dan terakhir Mugi-Habema. Untuk tahap pertama, akan dikerjakan sepanjang 23 kilometer dan bila jalan tersebut selesai dibangun maka ruas jalan Wamena-Mamugu akan terhubung, dan di Mamugu akan dibangun pelabuhan baru untuk meningkatkan ekonomi selatan Papua,” ujar Kabidpenum.
Berlin juga mengatakan bahwa, Zeni Angkatan Darat menaruh atensi khusus pada pekerjaan pembuatan jalan Wamena-Mamugu yang merupakan prioritas utama kegiatan di tahun 2016.
Desain konstruksi jalan yang akan dibuka direncanakan lebar total adalah 11 meter, badan jalan 6 meter, bahu jalan 3 meter (1,5 meter kanan dan kiri) dan drainase 2 meter yaitu 1 meter kanan dan kiri.
Lebih lanjut Kabidpenum Puspen TNI menuturkan bahwa, total kekuatan yang dikerahkan jajaran Zeni Angkatan Darat sejumlah 394 orang personel dengan komposisi POP-1 meliputi Denzipur-10 dan Denzipur-12, mengerjakan ruas jalan Wamena-Habema dan Habema-Mbua. POP-2 yaitu Yonzipur-18, mengerjakan ruas jalan Mbua-Mugi dan Mugi-Paro, sedangkan POP-3 dari Yonzikon-14 mengerjakan ruas jalan Paro-Kenyam dan Kenyam-Mamugu, dengan kekuatan tiap POP berjumlah 107 personel.
Sementara alat berat yang dibutuhkan dalam pembuatan ruas jalan ini terdiri dari Exavator, Dozer, Grader, Dump Truck, Tandem Roller, Tyred Roller, Vibro dan Tangki Air dengan kebutuhan pembukaan jalan berjumlah 78 unit dan pengaspalan jalan berjumlah 60 unit alat berat.
Menurutnya, dari rencana awal total jalan Trans Papua yang akan dibangun sepanjang 4.325 Km, saat ini yang belum tersambung tersisa 658 Km, dan sesuai instruksi Presiden Joko Widodo bahwa pada 2018 jalan tersebut sudah harus tersambung.