:
Oleh G. Suranto, Selasa, 22 Maret 2016 | 19:49 WIB - Redaktur: Gusti Andry - 394
Jakarta, InfoPublik - Dalam pelaksanaan peremajaan angkutan umum, tidak hanya dilihat dari usia kendaraan, tapi juga harus diperhatikan kajian teknis, termasuk angka kilometer yang sudah berjalan.
“Nanti armada yang harus kita remajakan harus dipasangi GPS dan CCTV, karena kedepannya itu akan terintegrasi dengan Transjakarta yang menerapkan rupiah per kilometer,” kata Andri Yansyah, Kepala Dinas Perhubungan dan Transportasi DKI Jakarta di Balai Kota DKI, Selasa (22/3).
Menurutnya, dalam peremajaan angkutan umum itu kan menyangkut umur teknis mesinnya itu sendiri, maka dalam revisinya akan dilibatkan juga ahli-ahli mesin. Mereka nanti bisa mengukur kekuatannya berapa tahun.
“Saya pribadi sebenarnya mengusulkan, tidak hanya pembatasan umur kendaraan, tapi juga kajian teknis harus diperhatikan, termasuk juga angka kilometer yang sudah berjalan. Seperti kita merawat mobil pribadi, tiga bulan berapa kilometer, seperti itu kan jadi fair,” ucapnya.
Sambil mencontohkan, kalau hanya dilihat dari batas waktu atau usia kendaraan saja, misalnya kalau angkutan seperti truk-truk itu begitu angkut sampai tujuan berhenti, kemudian jalan lagi. Tapi kalau kendaraan umum kan terus jalan, maka harus diperhatikan juga kilometernya.
Ia menambahkan, kedepan armada yang diremajakan harus dipasangi GPS dan CCTV, karena tidak menutup kemungkinan akan terintegrasi dengan Transjakarta yang menerapkan rupiah per kilometer. Diperkirakan KWK yang akan diremajakan tahun ini sekitar 2000 – 2500 armada.