PBNU Desak Negara Tidak Boleh Kalah Oleh Terorisme dan Radikalisme

:


Oleh H. A. Azwar, Jumat, 15 Januari 2016 | 08:37 WIB - Redaktur: Gusti Andry - 502


Jakarta, InfoPublik - Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Said Aqil Siroj mendesak negara supaya tidak kalah dengan upaya teroris yang merongrong kebangsaan sebagaimana dilancarkan oleh pelaku penembakan dan pemboman di Sarinah, Thamrin, Jakarta.

"Negara tidak boleh kalah dari teoris. Pembiaran hanya akan terus menumbuhkan terorisme dan radikalisme," tegas Said di Gedung PBNU, Kramat, Jakarta, Kamis (14/1).

Menurutnya, ada beberapa yang dapat dilakukan negara, dalam hal ini pemerintah, agar mengintensifkan aparat keamanannya dalam menyerap informasi dari masyarakat soal pergerakan teror.

"Ini, harus dibarengi dengan antisipasi setiap perkembangan dan dinamika informasi yang berkembang. NU siap menjadi garda terdepan dalam melawan segala bentuk gerakan teror dan ancaman lainnya yang berusaha merongrong keutuhan Pancasila dan Negara Kesatuan Republik Indonesia," ujarnya.

Said sendiri menduga kuat aksi teror Thamrin memiliki keterikatan dengan Batalion Nusantara kelompok bersenjata ISIS yang memiliki visi menciptakan kekhalifahan Islam di seluruh dunia. Salah satu upayanya adalah membangun organisasinya di Indonesia, sebagai bagian dari ISIS Asia Tenggara. “Harus kita gagalkan. Ini musuh kita bersama lintas etnik dan agama, bahwa terorisme musuh kita bersama,” terangnya.

Ia menjelaskan bahwa terror penembakan dan bom di Thamrin tersebut merupakan tindakan mengerikan dan keji. “Mengerikan dan keji,” jelasnya.

Atas dasar itu, Said mengajak warga NU (Nahdliyin) dan segenap elemen masyarakat lintas golongan dan agama untuk bersatu padu menentang terorisme untuk tumbuh subur di Indonesia.

Terlebih ada indikasi jika teror Thamrin itu erat kaitannya dengan kelompok bersenjata ISIS yang sedang mengembangkan sayapnya di Asia Tenggara, termasuk Indonesia. “Mari sama-sama tingkatkan kewaspadaan. Saatnya kita jaga soliditas. Semua harus bersatu jangan terpancing hal merugikan,” pesan Said.

Masyarakat, lanjut Said, harus lebih mawas diri dan tidak terpengaruh oleh pihak-pihak yang mengatasnamakan agama dan jihad untum melancarkan tindakan radikalisme dan terorisme. “Segala bentuk teror yang merongrong kebangsaan, harus dilawan,” tegas Said.

Sementara bagi “Nahdliyin”, lanjut Said, agar tidak gegabah, tetap sigap dan saling berkoordinasi, membangun sinergi bersama aparat penegak hukum untuk menciptakan suasana aman, sejuk dan damai. "PBNU juga menginstruksikan Barisan Ansor Serbaguna (Banser) untuk membantu TNI/Polri melakukan langkah-langkah pencegahan dan perlindungan pada warga," pungkas Said.