:
Oleh G. Suranto, Jumat, 8 Januari 2016 | 10:56 WIB - Redaktur: Gusti Andry - 367
Jakarta, InfoPublik - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama memastikan lebih banyak menggusur pemukiman liar untuk normalisasi sungai dan waduk, walaupun Pilkada DKI Jakarta 2017 sudah mulai semarak tahun ini.
Hal itu menjawab kekhawatiran komunitas “Teman Ahok” yang kesulitan menjaring KTP di kawasan penggusuran. “Mereka tanya saya, Bapak akan gusur lebih banyak lagi enggak? Karena ini jelang Pilkada. Saya bilang, saya akan gusur lebih banyak sampai tahun depan,” kata Basuki di Balai Kota DKI Jakarta, Jumat (8/1).
Menurutnya, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta sudah menyediakan rumah susun (rusun) lebih banyak. Soal menggusur itu tidak ada hubungannya dengan soal Pilkada.
“Jadi nggak ada hubungan dengan saya jadi gubernur, tapi ini memang tugas mau normalisasi sungai dan waduk. Tapi saya menahan penggusuran itu karena rusunnya belum siap,” ucapnya.
Ia mengaku dirinya dari awal sudah disumpah untuk mengatasi banjir dan kemacetan. Salah satu cara untuk mengatasi banjir adalah dengan menormalisasi sungai dan waduk. “Kalau mau normalisasi sungai dan waduk mesti gusur pemukiman liar. Saya hanya stop gusur kalau rusunnya sudah penuh,” ungkapnya.
Disebutkan, sikap seperti ini, berbeda dengan menjelang Pilkada di DKI jaman dulu, karena menurutnya, zaman dulu membiarkan atau ditahan dulu penggusuran terhadap pemukiman liar dan pedagang kaki lima (PKL) menjelang Pilkada DKI.
“Kalau menjelang Pilkada di DKI, PKL dibiarin enggak? Rumah liar dibiarin enggak? Pasti ditahan satu tahun, kalau saya sih nggak. Tahun ini saya lebih banyak penggusuran,” katanya.