:
Oleh Masfardi, Minggu, 3 Januari 2016 | 15:23 WIB - Redaktur: R. Mustakim - 434
Jakarta, InfoPublik - Kebakaran lahan gambut yang terjadi tahun kemarin diharapkan tidak terulang tahun ini, sehingga dibutuhkan grand desain pencegahan yang bersifat masif.
“Kebakaran hutan dan lahan di Indonesia memiliki karakteristik tersendiri karena yang terbakar merupakan lahan gambut yang sulit dipadamkan, sebab kebakaran bisa sampai 12 meter ke dasar tanah. Ini yang perlu dicermati bersama,” kata Ketua Komisi VIII DPR RI Shaleh Daulay di Jakarta, Minggu (3/1) .
Artinya kata dia, pemadaman dengan cara biasa tidak cukup mengatasi masalaha. Walaupun apinya terlihat sudah mati tapi masih mengandung api dibawahnya.
Sebab itu menurut Shaleh Daulay, perlu ada grand desain pencegahan yang bersifat masif yang dibuat oleh pemerintah dalam hal ini Badan Nasional Penanggulangan Bencana.
“Saya dengar pemerintah kita telah melalukan kerjasama dengan negara yang memiliki hutan seperti kita. Ini bagus dan kita harapkan mudah- mudahan ada pembelajaran, agar kita bisa dapat ilmu yang diterapkan di Indonesia.
Sementara soal anggaran kata Shaleh Daulay, jumlah yang diberikan pada BNPB sangat minim yaitu sekitar Rp 1,5 triliun.
“Tentu saja jumlah ini sangat minim, dan perlu dicarikan solusinya. Saya sendiri salut sama BNPB bila mampu mempergunakan anggaran sehemat mungkin dan tepat arah.”
Tahun ini menurut Shaleh Daulay, sedang diusulkan agar naik menjadi Rp 6 triliun. Dana ini nantinya dikelola Kementerian Keuangan, dan bisa digunakan kapanpun terjadi bencana.