- Oleh Farizzy Adhy Rachman
- Selasa, 24 Desember 2024 | 21:48 WIB
: Menaker Yassierli saat membuka “Festival Vokasi 2024” bertema “Menyatukan Talenta dengan Membangun Ketenagakerjaan yang Inklusif” di Balai Besar Pelatihan Vokasi dan Produktivitas (BBPVP) Medan, Sumatera Utara, Senin (23/12/2024)/Foto : Biro Humas Kemnaker
Oleh Farizzy Adhy Rachman, Selasa, 24 Desember 2024 | 10:09 WIB - Redaktur: Untung S - 131
Jakarta, InfoPublik - Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Yassierli menyampaikan bahwa tantangan besar dalam sektor ketenagakerjaan akan terjadi pada 2025. Diperkirakan, jutaan Generasi Z (Gen-Z) dan Generasi Milenial akan memasuki usia kerja, sementara saat ini terdapat sekitar 7,5 juta pengangguran. Hal ini menjadi perhatian serius bagi pemerintah.
Dalam acara pembukaan “Festival Vokasi 2024” bertema “Menyatukan Talenta dengan Membangun Ketenagakerjaan yang Inklusif” di Balai Besar Pelatihan Vokasi dan Produktivitas (BBPVP) Medan, Sumatera Utara, Senin (23/12/2024), Menaker menekankan pentingnya sinergi dengan lintas stakeholder dan seluruh pemerintah daerah (Pemda) untuk meningkatkan kompetensi tenaga kerja.
“Para pencari kerja perlu melakukan upskilling dan reskilling dengan memanfaatkan fasilitas serta kapasitas di balai pelatihan vokasi dan produktivitas,” ujar Yassierli dalam keterangan pers yang diterima InfoPublik pada Selasa (24/12/2024).
Lebih lanjut, Menaker juga menyoroti bahwa 53 persen tenaga kerja saat ini berada di sektor informal dengan pendidikan maksimal tingkat sekolah menengah pertama (SMP). “Ini adalah tantangan kita bersama. Pemerintah tengah melakukan mitigasi, antisipasi, dan kolaborasi untuk mengatasi masalah ini,” tambahnya.
Dalam kesempatan tersebut, Menaker Yassierli juga mengajak Pemda dan dunia industri untuk memanfaatkan fasilitas balai pelatihan. “Kapasitas balai kita mendukung. Saya mengajak para wali kota untuk memanfaatkan fasilitas balai ini. Kita libatkan industri untuk membuat survei kebutuhan pelatihan vokasi, dan hasilnya luar biasa,” jelas Yassierli.
Yassierli berharap agar pencari kerja dapat menjadi tenaga kerja dengan profil terbaik. “Tugas kita adalah menentukan seperti apa profil tenaga kerja ke depan. Apakah 60 persen masih informal worker atau kita yang menyiapkan skill worker? Kalau tidak disiapkan, maka pengangguran akan terus bertambah,” tegasnya.
Pada kesempatan yang sama, dilakukan penandatanganan kerja sama (PKS) antara enam kepala daerah dengan Kepala BBPVP Medan, Faried Abdurahman Nur Yuliono. Kepala daerah tersebut adalah Wali Kota Tanjung Balai, Bupati Deli Serdang, Wali Kota Padang Sidempuan, Wali Kota Pematangsiantar, Bupati Labuhan Batu Selatan, dan Bupati Tapanuli Selatan. Selain itu, juga ditandatangani nota kesepahaman antara Kepala BBPVP Medan dengan pimpinan stakeholder dan instansi terkait di Sumatera Utara.
Direktur Jenderal (Dirjen) Pembinaan Pelatihan Vokasi dan Produktivitas (Binalavotas), Agung Nur Rohmad, melaporkan bahwa BBPVP Medan telah menyelenggarakan pelatihan untuk perawat lansia dan tenaga kerja domestik selama tiga tahun terakhir. Total peserta pelatihan mencapai 216 orang, di mana 76 orang telah bekerja di Jepang, sementara lainnya masih menunggu penempatan. “Hari ini, peserta pelatihan berbasis kompetensi batch kelima berjumlah 48 orang,” tambah Agung.
Festival Vokasi 2024 ini diharapkan dapat menjadi langkah strategis untuk mengatasi tantangan ketenagakerjaan, meningkatkan kompetensi tenaga kerja, dan menciptakan inklusivitas dalam dunia kerja.