Perkuat Rantai Pasok Gas Bumi, PGN LNG Gabung Proyek Gasifikasi di Papua

: Pipa gas bumi PT PGN Tbk. ANTARA/HO-PT PGN Tbk


Oleh Eko Budiono, Jumat, 20 Desember 2024 | 16:10 WIB - Redaktur: Taofiq Rauf - 118


Jakarta, InfoPublik - PT PGN LNG Indonesia, sebagai bagian dari Subholding Gas PT Pertamina (Persero), resmi bergabung dalam pengembangan proyek gasifikasi di Papua.

Proyek tersebut ditujukan untuk memperkuat rantai pasok gas bumi, melalui pembangunan infrastruktur LNG untuk pembangkit listrik di wilayah Papua bagian utara.

Hal tersebut disampaikan Direktur Utama PGN LNG Indonesia, NQofrizal, melalui keterangan resmi, Jumat (20/12/2024).

"Proyek gasifikasi ini adalah wujud nyata untuk merealisasikan target net zero emission 2060. PGN LNG Indonesia mendapat peluang berkontribusi untuk menyediakan LNG sebagai energi bersih yang memiliki peran penting sebagai energi transisi untuk pengurangan emisi karbon di Indonesia," ujar Nofrizal.

Proyek gasifikasi Papua akan mendukung operasional tujuh pembangkit listrik utama dengan total kapasitas 168 MW.

Pembangunan infrastruktur LNG akan dilaksanakan oleh konsorsium perusahaan yang terdiri atas PT Pertamina Internasional Shipping, PT PGN LNG Indonesia, PT Enviromate Technology International dan PT APCA Tirta Engineering, yang tergabung dalam Papua Bersama Konsorsium. Proyek tersebar di Jayapura, Biak, Manokwari, dan Nabire.

Papua Bersama Konsorsium adalah sebuah inisiatif yang terbentuk dengan tujuan untuk meningkatkan kerja sama antara berbagai pihak untuk pembangunan di Papua.

Terbentuknya konsorsium juga didorong oleh dukungan dari berbagai pihak baik pemerintah pusat dan daerah, serta lembaga internasional yang mendorong pembangunan secara inklusif di Papua.

Secara keseluruhan, Papua Bersama Konsorsium bertujuan untuk menjadi platform kolaborasi, koordinasi, dan inovasi guna mendorong pembangunan infrastruktur gas yang berkelanjutan.

"PGN LNG Indonesia mendukung dalam upaya meningkatkan keandalan pasokan energi sekaligus ketahanan energi nasional," kata Nofrizal.

Sementara itu, Direktur Utama PLN EPI Iwan Agung Firstantara menyatakan,  kerja sama strategis tersebut merupakan langkah penting untuk memastikan pasokan energi yang lebih stabil dan berkelanjutan di Papua bagian utara.

Pasokan gas yang ada juga mampu dioptimalisasi untuk memenuhi kebutuhan gas nasional. "Proyek ini tidak hanya membangun infrastruktur gas, tetapi juga tentang membangun sinergi kuat antara berbagai pihak untuk menjamin keamanan pasokan energi di wilayah yang strategis ini. Dengan ditandatanganinya joint development agreement (JDA), kami yakin langkah selanjutnya seperti desain, pendanaan, dan konstruksi akan berjalan lebih cepat," ujar Iwan.

 

Berita Terkait Lainnya

  • Oleh Farizzy Adhy Rachman
  • Rabu, 18 Desember 2024 | 16:39 WIB
Program Restocking akan Diambil Pemerintah Sikapi Kasus Virus ASF di Indonesia
  • Oleh Farizzy Adhy Rachman
  • Rabu, 18 Desember 2024 | 16:29 WIB
Pemerintah Perkuat Koordinasi Atasi Wabah ASF
  • Oleh Eko Budiono
  • Senin, 16 Desember 2024 | 13:18 WIB
Generasi Muda Papua Didorong Jadi Sahabat Tagana untuk Cegah Bencana Alam
  • Oleh Fatkhurrohim
  • Jumat, 13 Desember 2024 | 21:14 WIB
TNI Gagalkan Penyulundupan Narkoba di Perbatasan Papua, 2 Kg Ganja Diamankan
  • Oleh MC PROV LAMPUNG
  • Kamis, 12 Desember 2024 | 22:57 WIB
Lampung Raih Penghargaan Provinsi Pembina KKP HAM 2024
  • Oleh Eko Budiono
  • Senin, 9 Desember 2024 | 10:40 WIB
Wamendagri Imbau Warga di Papua Tunggu Hasil Akhir Pilkada 2024
  • Oleh Eko Budiono
  • Minggu, 8 Desember 2024 | 16:13 WIB
Pertamina International Shipping Dukung Ketahanan Energi
  • Oleh Eko Budiono
  • Kamis, 5 Desember 2024 | 08:07 WIB
KPU: Pengiriman Logistik Pilkada Serentak 2024 Alami Banyak Kemajuan