Wamenperin Apresiasi Investasi Pabrik AC DAIKIN Tingkatkan Produksi Lokal

: Wakil Menteri Perindustrian (Wamenperin), Faisol Riza/ foto: humas kemenperin


Oleh Mukhammad Maulana Fajri, Jumat, 13 Desember 2024 | 22:46 WIB - Redaktur: Untung S - 65


Jakarta, InfoPublik – Wakil Menteri Perindustrian (Wamenperin), Faisol Riza, memberikan apresiasi atas beroperasinya pabrik AC DAIKIN skala penuh pertama di Indonesia. Pabrik yang berlokasi di Greendland International Industrial Center, Cikarang, itu diharapkan dapat meningkatkan produksi produk elektronik dalam negeri serta mengurangi ketergantungan pada produk impor.

“Penggunaan produk-produk lokal yang dihasilkan oleh putra-putri bangsa Indonesia sangat sejalan dengan semangat yang dibawa oleh Presiden Prabowo Subianto, yaitu mendorong penguasaan pasar domestik. Dengan permintaan produk penyejuk udara (AC) yang terus meningkat, pabrik ini menjadi langkah penting untuk memenuhi kebutuhan pasar dalam negeri,” ujar Wamenperin, Faisol Riza, pada acara Factory Tour ke PT Daikin Industries Indonesia (DIID), Kamis (12/12/2024), dikutip dari siaran pers Kemenperin, Jumat (13/12/2024).

Berdasarkan data yang diperoleh Kemenperin, permintaan AC di Indonesia diprediksi terus meningkat, dengan jumlah permintaan yang mencapai 5 juta unit per tahun pada 2023. Namun, neraca perdagangan industri elektronika masih menunjukkan angka negatif, dengan impor masih mendominasi. Produk household, termasuk AC, berkontribusi sebesar USD 1,8 miliar, atau sekitar 6 persen dari total impor elektronik.

Pembangunan pabrik AC oleh PT Daikin Industries Indonesia menelan investasi sebesar Rp3,3 triliun, dengan kapasitas produksi mencapai 1,5 juta unit per tahun. Investasi ini diharapkan dapat menyerap tenaga kerja sebanyak 1.600 hingga 2.500 orang dan akan memproduksi AC rumah tangga yang mulai beroperasi pada Desember 2024.

“Investasi DAIKIN ini merupakan salah satu yang terbesar di sektor elektronika Indonesia. Ini adalah keputusan yang tepat bagi DAIKIN, sebagai market leader di pasar AC Indonesia, untuk berinvestasi di dalam negeri,” tambah Faisol Riza.

Wamenperin juga mendorong agar brand besar lainnya mengikuti jejak DAIKIN untuk segera memiliki fasilitas produksi di Indonesia. Hal ini, menurutnya, sangat penting untuk memenuhi kebutuhan pasar domestik serta membuka peluang ekspor.

Sebagai langkah lanjutan, Faisol Riza mengingatkan agar DAIKIN dapat memperluas kapasitas produksinya di Indonesia dengan memproduksi komponen-komponen AC yang masih bergantung pada impor, seperti kompresor. “Saya mendorong agar DAIKIN dapat memproduksi komponen AC yang masih diimpor, sehingga Indonesia tidak terlalu bergantung pada komponen asing,” katanya.

Khamhaeng Boonthavee, Presiden Direktur PT Daikin Industries Indonesia, menjelaskan bahwa pabrik ini merupakan pabrik AC skala penuh pertama di Indonesia. Seluruh proses produksi, mulai dari pemilihan dan pengolahan bahan baku hingga produk siap jual, dilakukan di Indonesia, dengan standar yang diawasi sesuai dengan standar DAIKIN Global di Jepang.

“Setiap tahap produksi akan dilakukan dengan kontrol kualitas yang ketat, untuk memastikan bahwa produk yang dihasilkan memenuhi standar terbaik yang diharapkan oleh konsumen di Indonesia,” ujar Khamhaeng.

Budi Mulia, Direktur DIID, menambahkan bahwa pabrik ini telah memenuhi berbagai persyaratan penting, seperti Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN), Standar Nasional Indonesia (SNI), dan Sertifikat Hemat Energi (SHE). Seiring dengan komitmen DAIKIN terhadap program TKDN, pabrik ini menargetkan tingkat TKDN lebih dari 40 persen pada 2025.

Saat ini, pabrik sudah memulai produksi massal dengan kapasitas tahunan yang mencapai 1,5 juta unit AC rumah tangga. Pabrik ini diharapkan dapat memperkenalkan AC DAIKIN buatan Indonesia kepada masyarakat pada pertengahan 2025.

“Dengan seluruh persiapan yang telah dilakukan, kami berharap dapat segera memperkenalkan produk AC DAIKIN buatan Indonesia kepada masyarakat, serta memberikan pilihan produk berkualitas tinggi dengan harga yang lebih terjangkau,” tutup Budi Mulia.

 

Berita Terkait Lainnya

  • Oleh Mukhammad Maulana Fajri
  • Jumat, 13 Desember 2024 | 22:37 WIB
Kemenperin Gandeng Pemda Dorong Proaktif Kembangkan IKM di Daerah
  • Oleh Mukhammad Maulana Fajri
  • Jumat, 13 Desember 2024 | 22:31 WIB
Industri Ceramic Tableware dan Glassware Nasional makin Pikat Pasar Global
  • Oleh Mukhammad Maulana Fajri
  • Kamis, 12 Desember 2024 | 22:10 WIB
Kemenperin Optimalkan Program P3DN untuk Dorong Produktivitas Industri Lokal
  • Oleh Mukhammad Maulana Fajri
  • Rabu, 11 Desember 2024 | 06:28 WIB
Kemenperin Konsisten Sinergi Bersama Semua Pihak untuk Kembangkan IKM di Indonesia
  • Oleh Mukhammad Maulana Fajri
  • Selasa, 10 Desember 2024 | 07:45 WIB
Kemenperin Terus Dorong Penggunaan Produk Dalam Negeri
  • Oleh Mukhammad Maulana Fajri
  • Selasa, 10 Desember 2024 | 07:44 WIB
Pj Gubernur Jakarta Apresiasi Meningkatnya Penggunaan Produk Dalam Negeri
  • Oleh Mukhammad Maulana Fajri
  • Selasa, 10 Desember 2024 | 08:06 WIB
Wamenperin Optimistis Sektor IKM Terus Jadi Penyangga Ekonomi Nasional
  • Oleh Farizzy Adhy Rachman
  • Senin, 9 Desember 2024 | 15:39 WIB
Siap Swasembada Pangan 2025, Indonesia tak akan lagi Impor Gula hingga Beras