- Oleh Farizzy Adhy Rachman
- Rabu, 27 November 2024 | 14:07 WIB
: Menteri PKP Maruarar Sirait saat memimpin Rapat Koordinasi Program 3 Juta Rumah di Menara 2 BTN, Jakarta pada Selasa (26/11/2024)/Foto : Humas Kementerian PKP/Ristyan Mega Putra
Oleh Farizzy Adhy Rachman, Rabu, 27 November 2024 | 13:41 WIB - Redaktur: Untung S - 107
Jakarta, InfoPublik – Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP), Maruarar Sirait, kembali menegaskan pentingnya transformasi Bank Tabungan Negara (BTN) menjadi Bank Perumahan yang fokus pada pembiayaan ekosistem perumahan di Indonesia. Hal ini disampaikan saat memimpin Rapat Koordinasi Program 3 Juta Rumah di Menara 2 BTN, Jakarta pada Selasa (26/11/2024).
“Saya minta BTN ke depan lebih fokus pada sektor perumahan. Transformasi menjadi Bank Perumahan sangat penting untuk membangun kepercayaan publik dan meningkatkan pembangunan rumah di Indonesia,” ujar Maruarar dalam keterangan yang diterima InfoPublik pada Rabu (27/11/2024).
Maruarar menilai BTN memiliki peran strategis dan pengalaman panjang di sektor perumahan. Transformasi ini, katanya, membuka peluang besar bagi BTN untuk bersaing dengan bank-bank besar lainnya di Indonesia. Ia juga mendorong BTN memperkuat kolaborasi dengan mitra dalam ekosistem perumahan, termasuk pengembang dan pengusaha material seperti semen, kaca, dan cat. “Hubungan BTN dengan para developer, pengusaha, dan konsumen sudah baik. Ini modal penting untuk mendukung transformasi,” tambahnya.
Menteri PKP juga menekankan efisiensi cost of fund BTN dan perlunya penguatan teknologi informasi (IT) serta sumber daya manusia (SDM). Ia mengusulkan perubahan nama BTN menjadi Bank Perumahan sebagai bagian dari desain besar transformasi yang mencakup target besar dalam penyaluran Kredit Pemilikan Rumah (KPR) komersial dan bersubsidi. “Tolong pikirkan perubahan nama BTN. Sisi IT dan SDM juga penting dalam mendukung fokus pada sektor perumahan,” tandasnya.
Sementara itu, Direktur Utama (Dirut) BTN, Nixon L.P. Napitupulu, menyatakan kesiapan BTN mendukung Program 3 Juta Rumah. Menurut Nixon, percepatan pembangunan perumahan sangat penting untuk mengatasi backlog perumahan di Indonesia. “Program ini memastikan rumah yang dibangun terjangkau oleh semua lapisan masyarakat, baik dari segi suku bunga maupun angsuran,” ujar Nixon.
Hadir dalam rapat tersebut antara lain Wakil Dirut BTN Oni Febriarto Rahardjo, sejumlah direktur BTN, serta pejabat Kementerian PKP dan Kementerian PUPR. Turut hadir pula Ketua Umum Himperra, Ari Tri Priyono, yang mendukung penuh inisiatif transformasi BTN sebagai upaya mendorong pertumbuhan sektor perumahan di Indonesia.