: Foto: Humas Kementan
Oleh Isma, Jumat, 22 November 2024 | 14:20 WIB - Redaktur: Taofiq Rauf - 104
Jakarta, InfoPublik - Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menegaskan optimalisasi lahan (oplah) dari potensi lahan seluas 240.000 hektare di Kalimantan Barat (Kalbar) sebagai langkah strategis untuk mencapai swasembada pangan dan membuka peluang ekspor ke negara tetangga, seperti Malaysia.
“Kalbar merupakan bagian negara kita yang berada di perbatasan Malaysia. Dulu 6-7 tahun lalu di sini shortage, setelah rintis bangun sawah sekarang sudah surplus. Berikutnya bagaimana kita bisa ekspor dari sini dengan hitungan potensi 240 ribu hektare dan tanam tiga kali,” kata Mentan Amran dalam kunjungan kerjanya di Sambas, Kalimantan Barat, Kamis (21/11/2024).
Mentan Amran menjelaskan bahwa dari kalkulasi pengelolaan 240.000 hektare dengan indeks pertanaman tiga kali maka dapat dihasilkan produksi beras sebanyak 2 juta ton. Jumlah ini tidak hanya mencukupi kebutuhan masyarakat Kalimantan Barat, tetapi dapat menjadi kekuatan Indonesia untuk ekspor dan memenuhi kebutuhan beras negara lain.
“Mimpi kita 240 ribu hektare dengan tiga kali tanam berarti sekitar 700 ribu hektare yang diolah. Minimal padi yang didapat 5 ton/ha berarti produksi 3,5 juta ton padi atau sekitar 2 juta ton beras. Kebutuhan beras Kalbar 400 ribu, sisanya bisa untuk dalam negeri atau ekspor ke negara tetangga,” rincinya.
Dengan target pencapaian tersebut, kata Mentan Amran, bukan tidak mungkin Indonesia dapat menjadi pemain utama penyangga pangan dunia. “Kalau ini terjadi maka mimpi besar kita menjadi lumbung pangan dunia bisa terwujud,” ungkapnya.
Untuk itu, Kementerian Pertanian (Kementan) terus bergerak cepat untuk melakukan oplah dengan menggunakan pertanian modern, seperti benih unggul serta alat dan mesin pertanian (alsintan). Tidak hanya itu, Kementan mendorong peran generasi muda dalam program brigade pangan untuk membangun pertanian Indonesia.
“Alsintan dan bibit akan kami tambah sesuai kebutuhan lapangan. Kemudian ada anak muda yang dibina dan dibimbing untuk mengelola lahan. Bayangkan performa kinerja kita ke depan untuk menuju swasembada pangan,” kata Mentan Amran.
Selain itu, Mentan Amran mengingatkan pentingnya kolaborasi dan saling bahu-membahu untuk mewujudkan mimpi besar Indonesia swasembada pangan. “Presiden Prabowo memerintahkan kita untuk swasembada pangan secepat-cepatnya. Kita tidak kalah dari negara lain. Ini bisa kita rebut kalau kita bersatu dan bekerja sama,” pungkasnya.
Dengan berbagai program unggulan pemerintah dan sinergitas diharapkan mampu meningkatkan kesejahteraan petani, memenuhi kebutuhan pangan nasional, bahkan menjadikan Indonesia sebagai kekuatan utama di pasar internasional.