- Oleh Farizzy Adhy Rachman
- Jumat, 15 November 2024 | 11:20 WIB
: Direktur Utama PTDI Gita Amperiawan (kiri) menemani kunjungan kerja Menteri PPN RI/Bappenas Rachmat Pambudy (kanan) beserta rombongannya ke PTDI di Bandung. Foto : PTDI
Oleh Dian Thenniarti, Jumat, 15 November 2024 | 06:00 WIB - Redaktur: Untung S - 178
Jakarta, InfoPublik – PT Dirgantara Indonesia (PTDI) terus menerima dukungan terhadap keberlangsungan usaha penjualan pesawat serta berbagai program pengembangan dan inisiatif kedirgantaraan yang diinisiasi oleh perusahaan. Dukungan tersebut datang baik dari dalam maupun luar negeri, termasuk dari pemerintah Indonesia melalui Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas).
Direktur Utama PTDI, Gita Amperiawan, menyampaikan bahwa setelah DRRAA Thailand memesan sebanyak 10 unit pesawat NC212i buatan PTDI untuk operasi sektor pertanian, kini PTDI juga mendapatkan perhatian dari dalam negeri untuk memesan produk karya anak bangsa ini.
Hal itu terwujud setelah kunjungan Menteri PPN RI/Bappenas Rachmat Pambudy beserta rombongannya ke PTDI di Bandung, untuk meninjau fasilitas produksi dan hanggar PTDI.
"Rombongan Menteri PPN RI/Bappenas mengunjungi hanggar Final Assembly Line yang berisi pesawat CN235-220 Flying Test Bed (FTB), serta fuselage pesawat NC212i yang sedang dalam proses penyelesaian untuk TNI AU, dilanjutkan ke hanggar UAV MALE dan hanggar pesawat N219," ungkap Gita Amperiawan, sebagaimana dikutip InfoPublik pada Jumat (15/11/2024).
Dalam kunjungan tersebut, Gita menambahkan, Menteri Bappenas menyampaikan dukungannya terhadap PTDI untuk memperluas pasar penjualan, serta mendorong Kementerian Pertanian untuk mengoptimalkan penggunaan pesawat produksi PTDI dalam mendukung kegiatan operasional di sektor pertanian.
“Pak Menteri mendorong agar Kementerian Pertanian mulai memanfaatkan pesawat PTDI untuk mendukung kegiatan operasional di sektor pertanian RI. Kami sangat berterima kasih atas dukungan ini,” kata Gita.
Pesawat N219 untuk Transformasi Ekonomi Nasional
Salah satu fokus utama dalam kunjungan tersebut adalah mendiskusikan potensi pesawat N219, yang tidak hanya menjadi produk kebanggaan Indonesia, tetapi juga berkontribusi nyata terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia. Pesawat N219 dirancang untuk melayani konektivitas daerah, terutama di wilayah terpencil, dan diharapkan dapat mendorong pemerataan ekonomi di seluruh nusantara.
Gita juga menjelaskan bahwa PTDI telah memperoleh kontrak untuk enam unit pesawat N219 dari Kementerian Pertahanan RI/TNI AD, serta lima unit dari Setdco Group untuk Pemerintah Demokratik Republik Kongo. PTDI juga berhasil mengamankan komitmen pembelian dua unit pesawat N219 oleh PT Indo Aviasi Perkasa pada Bali International Airshow pada September 2024.
Inovasi Pesawat N219 Amphibious
Menanggapi kebutuhan pasar yang lebih beragam, PTDI kini mengembangkan varian amphibious dari pesawat N219, yang dirancang untuk mendarat di perairan terbuka. Pesawat ini akan dilengkapi dengan komponen float atau pengapung dari bahan komposit sebagai pengganti roda untuk mendarat di air.
Program pengembangan pesawat N219 amphibious ini merupakan bagian dari inisiatif utama Bappenas dan menjadi salah satu flagship Transformasi Ekonomi Indonesia melalui strategi pembangunan industri dalam negeri. Program ini bertujuan untuk memperkuat kemandirian industri pertahanan Indonesia sesuai dengan prioritas nasional dalam RPJMN 2020-2024.
Gita menegaskan bahwa PTDI berkomitmen penuh terhadap riset dan pengembangan pesawat N219 amphibious. PTDI telah mengalokasikan man hours, fasilitas produksi, serta tes laboratorium untuk memastikan kualitas dan kemampuan pesawat ini.
“Dengan dukungan dari Bappenas, program ini diharapkan bisa menjadi simbol kemandirian industri pertahanan Indonesia,” ujarnya.
Melalui kolaborasi antara Kemenperin, Bappenas, dan PTDI, program pengembangan pesawat N219 amphibious ini diharapkan dapat menjadi langkah besar dalam menciptakan produk kedirgantaraan yang dapat mendukung pertumbuhan ekonomi, konektivitas daerah, dan kemandirian industri pertahanan Indonesia.