- Oleh Farizzy Adhy Rachman
- Kamis, 21 November 2024 | 21:41 WIB
: Menko Bidang Pangan, Zulkifli Hasan/Foto : Farizzy InfoPublik
Oleh Farizzy Adhy Rachman, Senin, 11 November 2024 | 14:10 WIB - Redaktur: Untung S - 293
Jakarta, InfoPublik – Menteri Koordinator (Menko) Bidang Pangan, Zulkifli Hasan, memastikan bahwa stok pangan nasional, khususnya beras, dalam kondisi aman menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2024/2025.
Pernyataan itu disampaikan setelah pelantikan Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama Kementerian Koordinator Bidang Pangan di Graha Mandiri, Jakarta, Senin (11/11/2024).
Zulhas mengungkapkan bahwa cadangan beras yang tersimpan di Bulog mencapai lebih dari 2 juta ton. Pemerintah siap mengendalikan harga, terutama jika ada lonjakan permintaan di akhir tahun.
“Stok cukup, jadi tidak perlu khawatir. Jika harga beras naik, kami akan segera meluncurkan beras Stabilisasi Harga dan Pasokan Pangan (SPHP) untuk menjaga harga tetap stabil,” ujar Zulhas kepada InfoPublik.
Zulkifli Hasan menyoroti tantangan yang biasanya muncul di awal tahun, saat produksi beras menurun akibat musim hujan. Menurutnya, Januari dan Februari adalah bulan-bulan dengan pola shortage, di mana produksi beras sering hanya mencapai 1 hingga 1,5 juta ton, sementara kebutuhan nasional mencapai 2,5 juta ton. “Namun, pasokan akan kembali surplus pada Maret, dengan produksi lebih dari 3,5 juta ton,” jelasnya.
Saat ini, stok di Bulog diperkirakan cukup hingga September 2024, meskipun pemerintah tetap melakukan impor beras secara bertahap. Zulhas menegaskan bahwa impor ini dilakukan sesuai kebutuhan dan secara bertahap, bukan secara masif. “Tahun depan, kemungkinan kita bisa mengurangi impor, atau kalau pun ada, hanya sedikit,” tambahnya.
Menko Pangan juga menjelaskan bahwa pemerintah sedang menyelesaikan realisasi impor beras yang telah disetujui sebelumnya. Proses impor diupayakan selesai hingga awal 2025, dengan 500 ribu ton beras diusahakan masuk sebelum Desember 2024. “Sisa impor tahun ini tinggal sekitar 850 ribu ton. Dari jumlah itu, 500 ribu ton diusahakan masuk tahun ini, dan sisanya bertahap. Ini bukan impor baru, hanya penyelesaian rencana impor yang sudah ada,” kata Zulhas.
Zulkifli berharap bahwa dengan upaya tersebut, stabilitas harga dan pasokan pangan nasional akan terjaga sepanjang musim liburan hingga awal tahun depan. “Semoga tahun depan kita tidak perlu impor lagi,” pungkasnya.