Kemekop UKM dan Inotek Foundation Tuntaskan Program Pendampingan SME EPIC

: Asisten Deputi Pembiayaan dan Investasi Kemenkop UKM Ali Manshur/Foto: Kemenko PMK


Oleh Putri, Selasa, 24 September 2024 | 18:32 WIB - Redaktur: Untung S - 267


Jakarta, InfoPublik - Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Kemenkop UKM) dan Yayasan Inovasi Teknologi Indonesia (Inotek Foundation) menuntaskan program pendampingan Small Medium Enterprise Expo Pembiayaan dan Investasi Crowdfunding (SME EPIC) tahun 2024 kategori The Business Link Up Batch 2.

Kegiatan ini dihadiri oleh 15 investor/lembaga keuangan/potential buyer dan 33 UKM yang berasal dari DIY, Malang, Blitar, Semarang, Bitung, Madura, Surabaya, Salatiga, Mataram, Jember, Maumere, Ternate, Sidoarjo, Surakarta, Kendal, Banyuwangi, Kudus, Tangerang, dan Papua.

Asisten Deputi Pembiayaan dan Investasi Kemenkop UKM Ali Manshur melalui keterangan resmi yang dikutip InfoPublik Selasa (24/9/2024) mengatakan program ini dilaksanakan di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) pada 18-19 September 2024.

“Program SME EPIC merupakan upaya yang dilakukan dalam rangka mengatasi tantangan UKM melalui kolaborasi dengan lembaga pembiayaan, investor, off taker, training center, komunitas, inkubator bisnis, dan lainnya,” kata Ali.

Adapun 15 lembaga keuangan/investor/potential buyer yang berpartisipasi mencakup PT LBS Urun Dana, PT Shafiq Digital Indonesia, PT Amartha Mikro Fintek, UMG Idealab, WahyooGroup, Kadin DI Yogyakarta, HIPMIDI Yogyakarta, Krisna Oleh-Oleh Nusantara Jogja, Jogja Pasaraya, Bakpia Jogkem, Lawson, Indomaret, Alfamidi, INBISMA, BSI, dan CIMB Syariah.

Ali menjelaskan sekitar 47 persen kebutuhan pembiayaan UMKM belum dapat dipenuhi oleh lembaga keuangan karena perbankan atau lembaga pembiayaan umumnya menuntut adanya agunan.

Di sisi lain tingkat suku bunga perbankan yang relatif tinggi menjadi hambatan bagi UMKM untuk mengajukan pembiayaan.

Untuk mengatasi permasalahan tersebut, pemerintah terus berupaya melakukan terobosan kebijakan di antaranya mengembangkan skema pembiayaan untuk supply chain sesuai amanat Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 2021 Tentang Kemudahan, Pelindungan, dan Pemberdayaan Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (KUMKM). 

Selain itu Kemenkop UKM juga secara konsisten melaksanakan program-program pendampingan pembiayaan seperti program SME EPIC itu dengan tujuan untuk memfasilitasi kolaborasi dan sinergi antara UKM potensial dengan para investor dan lembaga keuangan.

Ali mengatakan penerapan innovative credit scoring bisa jadi solusi sebagai alternatif bagi lembaga keuangan dalam menilai kelayakan usaha UKM yang terkendala keterbatasan agunan.

"Serta pengembangan skema kredit program pemerintah yang bersifat tematik seperti KUR untuk penyedia barang dan jasa pemerintah," kata Ali.

Sementara itu Executive Director InotekFoundation Ivi Anggraeni mengatakan saat ini terdapat tiga tantangan utama yang dihadapi oleh UKM yaitu aspek pendanaan, aspek pemasaran, dan aspek Sumber Daya Manusia (SDM).

"Beberapa kegiatan pendampingan yang dilaksanakan dalam rangka SME EPIC antara lain workshop pembiayaan dan perluasan pasar, business matching melalui platform, pelatihan business matching, coaching, dan mentoring, serta diakhiri dengan the business link up," kata Ivi.

Pada 2024 ini sebanyak 350 UKM telah mendaftar sebagai peserta SME EPIC namun setelah proses kurasi ditetapkan 61 UKM yang berkesempatan melakukan pitching di depan investor dan lembaga keuangan pada kegiatan the business link up yang telah dilaksanakan di Jakarta dan DIY.

"Sampai dengan Agustus 2024, program SME EPIC tercatat telah memfasilitasi pendanaan bagi UKM senilai Rp2,7 miliar dan deal pembelian dari buyer senilai Rp1,47 miliar," kata Ivi.

Kepala Bidang Usaha Mikro Dinas Koperasi dan UKM Provinsi DIY Tatik Ratnawati mendukung dan mengapresiasi pelaksanaan kegiatan SME EPIC The Business Link Up yang diselenggarakan di DIY.

Melalui kegiatan ini diharapkan para pelaku UKM bisa mendapatkan solusi dari berbagai permasalahan yang dihadapi terutama terkait akses pembiayaan.

"Kegiatan itu diharapkan dapat mendorong dan menjadi semangat bagi dinas yang membidangi koperasi dan UKM di wilayah DIY dan daerah lain untuk menyelenggarakan program pendampingan bagi pelaku UKM," kata Tatik.

 

Berita Terkait Lainnya

  • Oleh Putri
  • Sabtu, 21 Desember 2024 | 21:24 WIB
Kemenkes Luncurkan Hasil SKMRT di Indonesia