- Oleh Mukhammad Maulana Fajri
- Kamis, 14 November 2024 | 18:32 WIB
: Pembangunan jalur MRT Jakarta Lin Timur-Barat Fase I Tahap I yang telah dimulai pada Rabu (11/9/2024) oleh Presiden Republik Indonesia Joko Widodo./ foto: Humas Jakarta
Oleh Mukhammad Maulana Fajri, Rabu, 11 September 2024 | 21:23 WIB - Redaktur: Untung S - 340
Jakarta, InfoPublik – Sebagai upaya mewujudkan kota berbasis Transit Oriented Development (TOD), Pemerintah Indonesia melalui pembangunan MRT Jakarta Lin Timur-Barat Fase I Tahap I resmi dimulai pada Rabu (11/9/2024) oleh Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo. Pencanangan dilakukan di titik integrasi antara MRT Lin Utara-Selatan (Bundaran HI-Ancol Marina) dengan MRT Lin Timur-Barat (Cikarang-Balaraja).
Dalam sambutannya, Presiden Joko Widodo menekankan pentingnya keberadaan MRT dalam mengubah wajah transportasi di Jakarta. Sejak operasional pertama MRT pada Maret 2019, yang melayani rute Bundaran HI-Lebak Bulus, telah tercatat total 120 juta penumpang.
"Saat ini kita sedang menyelesaikan pembangunan Fase 2A MRT dari Bundaran HI ke Kota. Sekarang, kita memperluas jangkauan dengan MRT Lin Timur-Barat Fase I, yang diharapkan dapat mendukung Jakarta menjadi kota global melalui transportasi modern," ujar Jokowi berdasarkan siaran pers Pemprov Jakarta.
Pj Gubernur Jakarta, Heru Budi Hartono, mengapresiasi dukungan dari jajaran Pemprov DKI Jakarta, pemerintah pusat, dan juga berbagai pihak termasuk Duta Besar Jepang dan Duta Besar Indonesia untuk Jepang yang terlibat dalam realisasi proyek MRT ini.
"Pembangunan MRT Lin Timur-Barat Fase I Tahap I akan mencakup rute Medan Satria hingga Tomang sepanjang 24,5 kilometer dengan 21 stasiun, baik stasiun layang maupun bawah tanah. Kami berharap infrastruktur ini mendukung pengembangan kota berbasis transit," jelas Heru.
Sementara itu, Direktur Utama PT MRT Jakarta, Tuhiyat, menyebut bahwa MRT Jakarta Lintas Timur-Barat Fase I ditargetkan beroperasi pada 2031 dengan estimasi 284.000 penumpang per hari.
Tuhiyat juga menjelaskan, pada Fase 1 MRT Jakarta Lin Timur-Barat yang berfokus di wilayah DKI Jakarta, terdapat 27 stasiun dengan jarak total 31 km. Di persimpangan Jalan Thamrin dan Kebon Sirih, terdapat integrasi antara Lin Timur-Barat dan Lin Utara-Selatan. Stasiun Thamrin yang merupakan stasiun pertama pada rute Bundaran HI-Kota, memiliki panjang 470 meter dan lebar 20,3 meter, dengan kedalaman 26 meter dari permukaan tanah.
Kegiatan ini dihadiri oleh Menteri Perhubungan RI, Budi Karya Sumadi, Dubes Jepang untuk Indonesia, Yasushi Masaki, serta Dubes Indonesia untuk Jepang, Heri Ahmadi, dan jajaran Pemprov DKI Jakarta.
Pembangunan MRT ini didanai melalui pinjaman dari Japan International Cooperation Agency (JICA) yang bekerja sama dengan Asian Development Bank (ADB). Kementerian Perhubungan bertindak sebagai Executing Agency, sementara Pemprov DKI Jakarta sebagai Implementing Agency. PT MRT Jakarta (Perseroda) bertindak sebagai Sub-Implementing Agency, dengan dukungan hibah pemerintah pusat untuk 800 meter jalur MRT di wilayah Kota Bekasi.